[8]

113 19 0
                                    

Tiba - tiba penglihatanku mulai kabur, kepalaku pusing, setelah itu kegelapan mulai menyelimutiku.

=================================

Hwang Hyunjin POV END.

Hwang Joonbin POV.
Aku, istriku dan para pembantu tak menemukan Hyunjin di sekitar rumah. Di garasi saja tak ada motornya. Dimana ia berada? Apakah ia pergi? Pergi kemana?

"Suamiku, apakah kau sudah menemukan Hyunjin? Dia tak dapat ku hubungi." Kata Hwang Heera, istriku.

Tak dapat ia hubungi? Ada apa dengan Hyunjin?

"Papa... Tolong kami." Aku mendengar suara Hyunjin.

"Apakah kau baru saja mendengar suara Hyunjin, istriku?" Tanyaku.

Istriku menjawab, "Tidak."

Pasti Hyunjin berurusan dengan hantu. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke tempat Hyunjin berada dengan kemampuanku.

"Aku akan pergi ke tempat Hyunjin berada dengan kemampuanku. Jadi, tolong jangan ganggu aku." Aku segera pergi ke kamar.

Setelah sampai di kamar, aku segera duduk bersila di atas ranjang. Aku menarik nafas, memejamkan kedua mataku lalu fokus.

Flashback on.
Di sebuah rumah. Hyunjin memegang dadanya yang terasa sesak. Nafasnya tersengal - sengal. Lalu ia mengelap darah yang mulai keluar dari mulutnya.

Sedangkan seorang perempuan yang jiwanya masuk ke dalam tubuh hantu itu.

"Gimana caranya nyelametin Chaesoo?" Batinnya.

Tak lama kemudian Hyunjin tak sadarkan diri.

Di sebuah ruangan yang gelap, terdapat dua orang yang di gantung. Hyunjin dan seorang perempuan. Hyunjin membuka kedua matanya. Ia melihat ke bawah terdapat banyak benda tajam.

Hyunjin tak dapat bergerak karena tubuhku diikat dengan tali. Hyunjin melihat Chaesoo yang diikat bersamanya masih tak sadarkan diri.

"Chaesoo. Bangun, Chaesoo."

Chaesoo tetap tak sadarkan diri.

"Argh! Gimana ini?" Batin Hyunjin.

Tak lama kemudian suara hantu pun terdengar menggema di ruangan yang aneh ini.

"Hihihi..."

Hantu yang membuat mereka berdua digantung telah datang, terbang dengan kekuatannya. Dengan muka yang penuh dengan darah, ia mendekati Hyunjin.

"Apakah kau sudah sadar?"

"Kau bisa lihat sendiri, bukan? DASAR HANTU SIALAN!!!" Teriak Hyunjin.

Seketika hantu sialan itu mencekik Hyunjin.

"Argh!"

"Masih ingin berteriak? Hihihi..."

"Da - da - sar han - tu si - a - lan!"

"Masih bisa bicara? Rasakan ini! Hihihi..." Hantu sialan itu mencekik Hyunjin dengan semakin kuat.

"Argh!"

"Papa... Tolong kami." Mohon Hyunjin dalam hati.
Flashback off.

Aku membuka kedua mataku. Oh tidak. Aku harus menyelamatkan mereka. Aku kembali memejamkan kedua mataku, membaca mantra, lalu dengan izin Tuhan aku pun pergi ke tempat putraku berada.

Akhirnya aku sampai di sebuah tempat dengan gelap. Namun terdapat banyak obor di dinding sebagai penerang tempat tersebut.

Ku ambil satu obor di dinding sebagai penerang saat perjalanan nanti. Ku lihat terdapat tiga pintu.

Aku mencoba untuk mengikuti perasaanku saja. Karena disini aku harus menghemat tenagaku untuk melawan hantu dan keluar dari dunia ini. Jika aku memakai penglihatanku, tenagaku bisa terkuras.

Aku memilih dan membuka pintu sebelah kanan. Aku harap pilihanku benar. Aku menambah kecepatan berjalanku agar segera menemukan mereka.

Aku menemukan Hyunjin dan Chaesoo temannya digantung. Hantu tersebut ingin memutuskan tali yang mengikat mereka berdua.

Seketika aku berteriak, "HENTIKAN!!!"

Mereka bertiga menoleh ke arahku.

"Siapa kau? Beraninya kau mengganggu kesenanganku!"

"Kau tak perlu tahu siapa aku. Cepat lepaskan mereka!"

"Pergi kau dari sini! Sebelum aku menggantungmu sama seperti mereka. Hihihi... Rasakan ini." Hantu itu menyerangku.

Dengan sigap aku menahan serangan hantu tersebut.

Semakin lama aku tak kuat menahan, akhirnya ku arahkan serangannya ini ke benda - benda tajam.

Lalu benda - benda tajam yang ada di bawah mereka berdua menjadi terpental ke atas. Aku segera mengontrol benda - benda tajam tersebut dan ku arahkan ke dua tali yang membuat mereka berdua digantung.

Lalu mereka berdua jatuh ke bawah melepaskan tali yang mengikat tubuh mereka. Oke, mereka sudah bebas dari tali tersebut.

"Rasakan ini, hantu jahat!" Ku arahkan benda - benda tajam tersebut ke arah hantu jahat itu.

"Argh!!!" Hantu itu kesakitan ketika benda - benda tajam menusuknya.

Aku segera mengajak Hyunjin dan Chaesoo keluar dari dunia ini dengan keluar ke sebuah pintu masuk tadi.
Hwang Joonbin POV END.

Hwang Hyunjin POV.
"Maafkan Hyunjin, Pa."

Sekarang kami bertiga berada di rumah Chaesoo. Setelah kami bertiga kembali, papa langsung membawa kami berdua ke rumah Chaesoo untuk masuk ke dalam tubuh kami dengan mobil. Kami berdua menjelaskan semua yang kami alami kepada papa.

"Papa percaya dengan semua yang kalian ceritakan. Tapi kau tak perlu berpura - pura menggigau jika ingin menolong Chaesoo, Hyunjin." Papa menatapku.

"Jika kau mau menceritakan yang sebenarnya, papa pasti membantumu."

"Maafkan Hyunjin, Pa." Ulangku lagi.

"Terima kasih telah menolong kami, Om." Kata Chaesoo.

Papa tersenyum, "Senang bisa membantu. Kau disini hanya sendiri? Dimana keluargamu, Chaesoo? Apa kau tak takut sendirian?"

"Orang tua dan kakak saya sudah meninggal karena kecelakaan ketika perjalanan ke pantai dan hanya saya yang bisa diselamatkan. Biasanya banyak yang mengganggu saya dan saya merasa takut jika di rumah sendiri. Ketika saya takut, saya hanya memohon kepada Tuhan agar tak diganggu. Setidaknya hal itu membuat hati saya tenang. Tapi hantu jahat yang satu itu, yang paling saya takuti."

Apa? Kecelakaan di pantai? Seketika aku teringat akan kecelakaan 5 bulan yang lalu.

"Apa jangan - jangan..." Batinku.



Akhirnya Tiara bisa up. 😊
Maafin Tiara ya, karena Tiara baru ada ide. 🙏
Terima kasih bagi kalian yang masih setia membaca cerita Tiara. 😘
Jangan lupa vote and comment jika kalian suka. 💜

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang