[3]

181 25 4
                                    

Aku dan Kak Hyunjin menoleh ke sumber suara. Ternyata...

=================================

Ternyata Yera. Aish dasar. Merusak suasana saja.
Han Chaesoo POV END.

Author POV.
"Kau?" Ucap Hyunjin dan Yera bersamaan.

"Ada apa dengan kalian?" Tanya Chaesoo.

Dengan jujur Hyunjin berkata, "Tadi dia-"

"Tak apa - apa." Yera memutuskan kalimat Hyunjin karena ia tahu Hyunjin pasti menceritakan kejadian yang menimpa mereka berdua.

"Kok Kak Hyunjin ada disini?" Tanya Yera.

"Suka - suka aku." Hyunjin menatap Yera dingin.

Yera memutarkan matanya. Lalu ia duduk di pinggir ranjang yang Chaesoo tempati.

"Apa kau tahu, Chae? Dari-"

"Tak tahu." Hyunjin memutuskan kalimat Yera.

Hyunjin pun melakukan hal yang telah dilakukan oleh Yera.

"Aku tak berbicara dengamu, Kak. Aku berbicara dengan sahabatku, Chaesoo." Yera mulai kesal.

Entah mengapa muncul sebuah ide di pikiran Hyunjin. Ya, membuat Yera semakin kesal. Dasar Hyunjin nakal.

"Sahabat? Aku tak percaya."

"Kau harus percaya."

"Jika aku tak mau percaya, bagaimana?"

"Iiihhh. Terserah mau percaya atau ti-"

"BERISIK!!! BISAKAH KALIAN DIAM???" Teriak Chaesoo.

Beruntung hanya mereka bertiga yang berada di UKS. Yera dan Hyunjin terkejut. Mereka beradu pandang beberapa detik lalu kembali melihat Chaesoo. Setahu mereka Chaesoo tak pernah berteriak seperti ini. Mereka pun memikirkan hal yang sama, "Ini Chaesoo kan?"

Teng teng teng...
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Seperti yang kita ketahui, semua guru sedang rapat, sehingga murid - murid dipulangkan awal.

Sesampainya di rumah. Ia segera memasuki kamarnya, mengganti pakaiannya lalu menghempaskan tubuhnya di kasurnya. Lalu ia melihat sebuah pigura foto di meja kamar. Foto tersebut menampilkan dirinya bersama keluarganya.

"Ayah, ibu, kakak, aku merindukan kalian. Seandainya waktu itu kita tak pergi, kita pasti masih menjadi keluarga yang harmoni. Maafkan aku yang memaksa kalian untuk menuruti keinginanku pergi ke pantai. Seharusnya aku yang menuruti kalian. Maafkan aku." Chaesoo mengelus foto tersebut bersama dengan air mata yang mengalir.

"Jangan salahkan dirimu, Chaesoo."

Chaesoo yang mendengar suara tersebut langsung bangun dan meletakkan foto tersebut ke tempatnya semula.

"Ibu." Chaesoo memeluk arwah ibunya.

"Chaesoo tak boleh menangis. Chaesoo kan anak yang kuat." Mengelus kepala Chaesoo dengan lembut.

Chaesoo melepas pelukannya. Ia melihat muka ibunya yang ia rindukan.

"Ibu, temani aku di sini."

Ibu Chaesoo tersenyum, "Ibu tak bisa lama di sini. Ibu temani beberapa menit ya."

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang