[13]

75 15 0
                                    

Semua menangis karena Hyunjin.

=================================

Chaesoo berjalan menuju ke sekolahnya. Ia tetap berniat untuk jalan kaki walau jarak antara rumah sakit dengan sekolahnya cukup jauh, walau banyak taksi yang berlalu lalang.

Ia tetap berniat jalan kaki.

Hingga...

"Hei!!!"

Chaesoo menoleh ke arah sumber suara. Ada Lee Know dan Felix berlari ke arahnya.

"Kau jalan kaki? Mengapa tak naik taksi?" Tanya Lee Know.

"Tak ada uang." Jawab Chaesoo dengan entengnya.

Singkat, jelas dan padat. Memang benar apa yang dikatakan olehnya. Ia tak memiliki uang sepeser pun.

Sedangkan Lee Know dan Felix menghela napas perlahan.

"Naik taksi dengan kami. Jangan jalan sendiri. Oke?" Kata Felix.

Apa? Naik taksi bersama mereka berdua? Chaesoo rasa, ia akan merepotkan mereka saja.

"Huh? Tap-"

"Tak terima penolakan." Ucapan Lee Know memutuskan kalimat Chaesoo.

Kini giliran Chaesoo yang menghela napas perlahan.

Sedangkan Felix melambaikan tangannya agar taksinya berhenti.

Lalu mereka bertiga masuk ke dalam taksi tersebut dan taksi tersebut berjalan ke arah sekolah mereka bertiga.
Author POV END.

Hwang Hyunjin POV.
Di sebuah desa. Karena aku bingung, aku menolehkan kepalaku ke kiri dan ke kanan dengan kondisi mulut yang sedikit menganga. Aku melihat sekeliling, berputar dan berkeliling. Terdapat banyak rumah yang terbuat dari kayu, banyak orang yang sedang bertani, berkebun, dan beternak.

Sepertinya aku belum pernah datang ke desa ini. Aku pun tak tahu mengapa aku bisa berada di desa ini. Aku berusaha bertanya kepada orang - orang di sekitar, bertanya di desa mana aku berada sekarang ini. Namun tak ada satu pun orang yang mendengar suaraku, bahkan saat aku mengeraskan suaraku di telinga mereka pun, tetap tak ada yang dengar.

Jangankan mendengar, melihatku saja tidak. Aish. Mengapa orang - orang disini sangat aneh?

Mengetahui hal itu, aku menjadi kesal sendiri.

Tiba - tiba ada orang yang berjalan kaki ke arahku, namun anehnya orang tersebut menembusku.

"Kok bisa?"

Itu yang ada dipikiranku. Aku menoleh ke arah orang yang menembusku tadi. Bagaimana bisa dia menembusku? Aku melihat kedua tanganku, memegang tubuhku hingga aku melihat ke arah kakiku.

Tak menapak di tanah.

"Apa? Aku menjadi hantu? Jadi sedari tadi yang aneh itu aku?"

Pantas saja orang - orang disini tak ada yang mengetahui keberadaanku.

"Terus gimana aku bisa pulang kalau semua orang nggak bisa melihatku? Lagipula kenapa aku jadi hantu sih? Apa aku mati? Atau masih hidup? Kalau masih hidup, dimana ragaku berada?" Aku yang sedari tadi bicara sendiri, menghela napas perlahan.

"Oh ya ampun. Gimana ini?"
Hwang Hyunjin POV END.

Han Chaesoo POV.
Di sepanjang perjalanan, aku hanya diam saja. Hingga sampailah di sekolah.

Kak Felix dan Kak Lee Know membayar taksi tersebut sebelum kami bertiga keluar dan setelah itu taksi tersebut pergi.

Karena aku merasa tak enak dengan dua kakak kelas di dekatku, aku berkata, "Kak, uangnya aku ganti ya."

"Tak perlu." Kata Kak Felix dan Kak Lee Know kompak.

"Yah, tapi kan tadi kalian bayar hanya pakai uang kalian. Aku gan-"

"Hei kalian cepat masuk ke kelas!" Suruh satpam di sekolahku memutuskan kalimatku.

"Iya, Pak." Kata kami bertiga.

"Tak perlu mengganti uang kami. Jadi orang jangan keras kepala ya. Sudah, kita masuk ke kelas. Akan kami antar sampai ke kelasmu." Kak Lee Know memegang tanganku.

"Coba aja kalau Kak Hyunjin yang ngantar aku sampai ke kelas. Iiihhh... Apaan sih? Kok mikirin si brengsek?" Batinku yang awalnya membuatku sedikit tersenyum, kini membuatku kesal dan sedih sekaligus.
Han Chaesoo POV END.



Yah, Hyunjin...
Di sisi lain, Chaesoo kenapa tuh?
Jangan lupa vote and comment jika kalian suka. 💜

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang