[27]

52 7 0
                                    

"Maafkan Chaesoo juga yang telah membuat anak tante mengalami kecelakaan."
Author POV END.

=================================

Hwang Hyunjin POV.
Semenjak hari itu, mama menjadi berubah. Berubah baik kepada Chaesoo. Tak ada lagi Chaesoo yang kelelahan mengerjakan tugas rumah, tak ada lagi mama yang memarahi Chaesoo. Semuanya damai.

Terkadang aku pernah melihat mama menangis diam - diam. Benar kata Papa. Cerita masa lalu kami membuat beban di pikiran mama. Tapi kalau mama tak diberitahu, mau sampai kapan cerita itu dirahasiakan dari mama? Iya kan?

Yah, jadinya kami semua yang ada di rumah menghiburnya. Tapi sekarang mama sudah kembali menjadi diri mama sendiri. Syukurlah.

Aku pun dapat melihat Chaesoo yang tersenyum di rumah. Ia nampak cantik sekali. Yah, terkadang aku harus menjaganya karena ada hantu yang kembali mengikutinya.

Sekarang kami berdua berada di taman. Kami berdua menikmati makan es krim sambil melihat keindahan sore hari. Lalu aku melihat Chaesoo yang sedang asyik makan es krim dan melihat langit. Ditambah lagi hembusan angin yang membuat beberapa helai rambut hitamnya melambai.

Cantik.

Ah, sangat cantik.

Ya, Chaesoo sangat cantik.

Yah, aku mengajak Chaesoo jalan - jalan ke taman karena ingin mencari angin saja sih. Terus - menerus di rumah lama - lama juga bosan.

Tiba - tiba Chaesoo menoleh ke arahku dan pandangan kami bertemu. Mata hitamnya, aku suka itu. Aku menikmati melihat mata hitamnya. Lalu tiba - tiba Chaesoo memutuskan pandangan kami.

"Emm, mengapa melihatku?" Chaesoo menunduk dan memakan es krimnya.

Menggemaskan.

Aku mencubit pipinya yang gembul itu. "Aaahhh, sakit kak!" Chaesoo menyingkirkan tanganku dengan kasar.

Aku terkejut. Chaesoo yang terlihat mungil dan lembut ini bisa menyingkirkan tanganku dengan kasar?

"Sakit tahu!" Sekarang ia mengelus pipi yang kucubit tadi.

"Makanya kalau punya pipi itu jangan gembul dong. Kasihan sini yang gemas sendiri." Aku kembali memakan es krimku.

"Yah, kalau itu kan urusan kakak. Bukan urusanku." Chaesoo kembali memakan es krimnya dan menatap langit sore.

Oke, lama - lama Chaesoo menyebalkan. Tapi lebih menyebalkannya lagi aku mencintainya. Oh ya ampun.

"Oh iya, bagaimana dengan pekerjaan Kakak?" Ucapan Chaesoo membuatku melupakan sisi menyebalkan darinya. Sekarang aku sudah bekerja meneruskan pekerjaan papa dan Chaesoo masuk kuliah.

"Yah, menyebalkan."

"Kok menyebalkan?"

"Iya menyebalkan. Di kantor ternyata ada Leeknow dan Felix. Benar - benar tidak ku sangka."

Seketika Chaesoo tertawa. Nah kan? Menyebalkan sekali Chaesoo ini.

"Mengapa tertawa?"

"Hahaha. Tak kusangka ternyata kalian bersatu lagi. Tak apa - apa. Mereka telah membuat hidup kakak berwarna. Seharusnya kakak bersyukur."

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang