[23]

54 8 4
                                    

"Sssttt. Ada hantu yang mengikutimu." Bisik Kak Hyunjin di telingaku.
Han Chaesoo POV END.

=================================

Hwang Hyunjin POV.
Aku merasa, aku seperti pernah dekat dengan Chaesoo. Tapi aku tak dapat mengingatnya. Yang ada, kepalaku pusing ketika memaksakan diri untuk mengingatnya.

Maka dari itu aku mencoba untuk melihat masa lalu Chaesoo. Ya, aku melihat masa lalunya. Tapi yang kulihat hanya waktu Chaesoo ketakutan, berusaha menghindar dari hantu yang mengejarnya dan berakhirlah ia diusir oleh orang - orang di sekitar rumahnya. Hanya itu.

Aku juga merasa, Chaesoo diikuti oleh hantu. Tapi ia tak menampakkan dirinya di depan Chaesoo. Kelihatannya, hantu tersebut adalah laki - laki. Aku sempat berpikir, apa ia menyukai Chaesoo? Tunggu, mengapa aku merasa aneh dengan perasaanku ketika memikirkan hal itu? Apa aku cemburu? Entahlah, aku tak pandai dalam hal ini. Ah, lupakan.

Jadi, sembari aku melihat masa lalunya, aku juga mengawasi Chaesoo dari hantu tersebut. Barangkali hantu itu adalah hantu yang nakal. Eh, aku juga nakal ya? Ah, yang kumaksud nakal disini adalah berniat mencelakakan orang lain.

Kini aku berada di dekat Chaesoo. Seperti yang kalian tahu, aku mencuci piring dengan menggunakan tangan mungil Chaesoo.

Kami berdua berdebat dalam hal mencuci. Chaesoo yang kukuh ia bisa mencuci sendiri dan aku yang tetap ingin dalam keadaan seperti ini. Hmm, kami berdua keras kepala.

"Kak, aku bisa mencuci sendiri. Kakak bisa duduk." Kata Chaesoo.

"Sayangnya aku tak mau."

"Kak, kumohon duduklah. Aku bisa mencuci sendiri."

"Ku bilang tak mau ya tak mau, Chae. Kau diam saja dan kumohon turuti kemauanku." Entah mengapa, berada di dekat Chaesoo itu membuatku nyaman. Aneh.

Lalu tiba - tiba aku melihat kaca dan melihat sosok dengan muka dan seluruh tubuhnya yang penuh luka. Itu hantu yang mengikuti Chaesoo sebelumnya. Ku lihat ia mulai menyeringai dan Chaesoo tak menyadarinya.

"Lah. Mengapa aku harus menuruti kemauan Ka-" Ucapan Chaesoo terputus.

"Sssttt. Ada hantu yang mengikutimu." Bisikku di telinganya.

Seketika aku melihat Chaesoo terkejut. Aduh, seharusnya aku tak perlu memberitahu Chaesoo. Ya kan? Chaesoo jadi takut. Lalu ia melihat kaca. Yah, sepertinya ia melihat hantu tersebut. Lagi - lagi ia terkejut.

"Kau tenang saja. Kita pura - pura tak tahu saja. Oke?" Bisikku lagi. Aku kembali menggerakkan tangan mungil Chaesoo untuk mencuci.

Chaesoo perlahan mengangguk.

Oke, kami berdua pura - pura tak mengetahui keberadaannya. Kini aku ikut membantunya mencuci. Agar kami cepat selesai. Yah, ku sadari sedari tadi kami belum selesai mencuci.

Setelah semua piring, sendok, sumpit, garpu, dan gelas sudah dicuci, aku menarik tangan Chaesoo dan pergi dari dapur.

Dua minggu telah berlalu dan aku masih belum ingat dengan Chaesoo. Daripada aku terus - menerus pusing, lebih baik aku mengajak Chaesoo jalan - jalan. Lagipula sekarang adalah malam minggu. Sekalian lah, malam mingguan. Eak eak eak...

Setengahnya, aku juga kasihan dengan Chaesoo yang melakukan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya dikerjakan oleh Bibi Park.

Jadi, aku membantu Chaesoo di belakang Mama ku. Susah juga untuk membantu Chaesoo. Karena Chaesoo bilang, ia jadi tak enak denganku. Tapi karena aku orangnya keras kepala, mau tak mau Chaesoo menurut. Yah, aku mulai mengingat Mama, namun masih belum ingat dengan Chaesoo. Entah mengapa ia jahat dengan Chaesoo.

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang