[10]

96 14 0
                                    

Happy reading. ^^

"Maafkan aku."
Flashback off.

=================================

Mendengar cerita dari Hyunjin, seketika Chaesoo marah lalu ia berdiri dan menatap tajam Hyunjin.

"Jadi, semua ini karena ulahmu? Dasar brengsek!"

PLAK!!!

Chaesoo menampar pipi Hyunjin. Hyunjin membiarkan pipinya yang sakit. Baginya, yang membuatnya terasa sakit adalah merahasiakan kesalahan yang ia perbuat terhadap Chaesoo. Ia menatap Chaesoo dengan tatapan bersalah. Ia melihat mata Chaesoo yang mulai berair.

"Chae-"

Chaesoo memutuskan kalimat Hyunjin dengan amarahnya.

"Mengapa kau melakukan hal itu? MENGAPA? TAK BISAKAH KAU MEMBIARKAN  KAMI BAHAGIA, HUH? AKU INGIN HIDUP BAHAGIA BERSAMA KELUARGAKU!!!" Bentak Chaesoo.

Hyunjin hanya mampu diam sekarang. Ia rasa, jika ia bicara, maka ia akan tetap salah di mata Chaesoo. Sekarang mata Hyunjin mulai berair.

Seketika air mata Chaesoo keluar dengan bebas. Semua murid mendengar suara keras dari seorang murid yang bernama Chaesoo itu langsung berkumpul untuk melihat aksi pertengkaran mereka berdua.

"Mengapa kau mengacaukan segalanya? Tak hanya itu. Kau pun juga membuatku bisa melihat hantu. Apakah kau pikir diganggu oleh hantu adalah hal yang menyenangkan? ITU MEMBUATKU TAK TENANG, HYUNJIN!!! AKU INGIN TENANG!!!"

Saking marahnya Chaesoo, ia berani memanggil nama kakak kelasnya tanpa embel - embel 'Kak'.

"Mulai sekarang, aku bukan temanmu. Jadi, jangan temui aku lagi." Chaesoo pergi meninggalkan tempat itu.

"Maafkan aku, Chae." Setelah melihat Chaesoo pergi, ia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Author POV END.

Han Chaesoo POV.
Aku tak menyangka jika pelaku yang membuatku kehilangan keluargaku adalah Kak Hyunjin. Aku benar - benar marah. Argh. Sudahlah jangan membahas Kak Hyunjin.

Aku ingin masuk ke toilet untuk membersihkan mukaku yang penuh air mata.

Di wastafel. Setelah mencuci muka, aku melihat hantu di cermin. Argh. Hantu lagi. Itu hantu yang sama ketika aku terkunci di dalam toilet. Lama - lama aku bosan.

Aku menoleh ke arahnya dan berkata, "Jika kau menggangguku, maka akan ku pukul kau sebanyak yang ku mau."

Aku terlalu emosi, sehingga aku tak terlalu takut. Dasar anak aneh kau, Chaesoo!

Lalu hantu itu terlihat takut dan akhirnya menghilang.

Ketika aku keluar dari toilet, seseorang memanggilku.

"Chaesoo..."

Aku menoleh ke arah sumber suara. Aku mendapati Yera yang menatapku tajam.

"Yera. Ada apa?"

"Aku kecewa denganmu, Chae."

"Jadi aku ini kau anggap sebagai apa, Chae? Kau menyembunyikan itu semua? Mengapa kau tak cerita denganku? Apakah aku bukan sahabatmu?"

"Aku benar - benar kecewa denganmu, Chae."

Aku melihat Yera yang pergi meninggalkanku.

"Maafkan aku, Ra."

I Wanna Be Calm ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang