(Author POV)
Tahun kedua masa pemerintahan Raja Hyejong Wang Moo
(beberapa peristiwa berdasarkan sejarah Goryeo, tapi konflik kutulis berdasarkan imajinasi yang didramatisir)
.
.
.
Di sebuah kolam pemandian air hangat, Moo berendam sambil memejamkan kedua matanya. Hae Soo yang kini telah menjadi kepala pelayan, memerintahkan para bawahannya untuk menambahkan berbagai rempah-rempah ke dalam air, karena kondisi kesehatan Raja mulai memburuk.Sejak masih menjadi pangeran, Moo memang sering terserang alergi. Setelah menjadi raja, alergi itu bukannya hilang, malah semakin merambat hingga sekujur kulitnya tampak seperti sisik. Stres dan tekanan yang ia hadapi juga semakin memperparah kondisi mentalnya. Beberapa kali ia mengalami mimpi buruk. Ia merasa mertuanya, Wang Gyu, berencana mengambil alih tahta untuk cucunya, Wang Eun. Wook juga pernah terang-terangan menyarankannya untuk menyerahkan tahta itu kepada Wook saja dan hidup tenang di desa.
Maka ia mengambil keputusan untuk menikahkan putrinya, Gyeong Hwa dengan pangeran dari bangsa Khitan, padahal gadis itu masih sangat kecil, bahkan belum mendapatkan menstruasinya. So memohon agar sang putri tidak dikirim ke Khitan. Gyeong Hwa bukannya menjadi istri, melainkan tawanan.
"Kalau begitu, kau saja. Kau saja yang menikahi putriku, So. Aku akan semakin aman bila kau berada tepat di sisiku."
Wang So tertegun, namun tak dapat menolak. Ia tak ingin gadis kecil ini menderita sepertinya saat diadopsi oleh Klan Shinju dulu.
~~~
Yeon Hwa dan Hae Soo berpapasan di lorong. Mereka saling melewati begitu saja tanpa melihat satu sama lain. Namun kemudian Yeon Hwa berhenti.
"Kau sudah dengar?"
Langkah Hae Soo terhenti. Ia masih memunggungi Yeon Hwa yang menoleh kepadanya.
"Kekasihmu akan menikahi wanita lain."
Yeon Hwa menghampiri Hae Soo.
"Beginilah kehidupan di negeri ini. Kita tidak bisa bebas menikah dengan siapapun yang kita inginkan, apalagi keluarga kerajaan. Semuanya sudah diatur, demi kepentingan politik, demi kepentingan negeri ini. Dan kau bermimpi memiliki seorang lelaki untuk dirimu sendiri? Itu tidak akan pernah terjadi di sini. Bahkan lelaki dari rakyat jelata pun bisa memiliki beberapa istri dan simpanan."
"Di tempat asalku tidak seperti di sini," gumam Hae Soo pelan, namun masih dapat didengar oleh Yeon Hwa.
"Apa? Di tempat asalmu? Di mana? Bukankah kau berasal dari desa yang sama dengan Kak Myung Hee?"
Hae Soo tak menjawab. Ia berjalan melewati Yeom Hwa begitu saja. Gadis itu memicingkan matanya, merasa curiga. Hae Soo memang sedikit aneh. Cara bicara dan cara berpikirnya tidak seperti gadis Goryeo pada umumnya.
~~~
Pernikahan Putri Gyeong Hwa dengan Wang So membuat Wang Gyu mencemaskan posisinya. Apalagi ia mendengar rumor bahwa Raja berencana mewariskan tahtanya kepada So jika ia sudah meninggal.
"Sesungguhnya aku tidak ingin melalui jalan seperti ini. Tetapi jika sudah begini, apa boleh buat..." gumam pria tua itu.
Ia merencanakan sebuah pemberontakan. Ia mengerahkan sejumlah besar tentara dari Gwangju. Namun pemberontakan ini berhasil dipadamkan oleh So. Ia mengacaukan jalur komunikasi antara tentara Wang Gyu di ibukota dengan tentara dari Gwangju. Seluruh keluarga Wang Gyu ditangkap dan akan dieksekusi mati, termasuk Wang Eun.
"Kami mohon, Pyeha, cabutlah hukuman mati atas Pangeran Wang Eun," pinta So.
Baek Ah dan Jung juga memohon hal yang sama. Mereka bertiga berlutut di hadapan Raja. Namun suara yang menghendaki Raja menghukum mati Eun jauh lebih banyak. Wook dan Won juga mendukung hukuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IDN-MoonloverFF] Daemok: The Lonely Queen ✔
أدب الهواةKau sudah berjanji, akan menikahiku ketika kita sudah dewasa nanti. Tetapi kau mengingkari dan melupakan janji yang telah kau buat, setelah kau bertemu dengan perempuan itu, Hae Soo, gadis yang juga telah menghancurkan masa depan kakakku. Meskipun p...