(Yeon Hwa POV)
Langit kelabu di atas kepalaku bagai runtuh menimpa diriku, tatkala aku mendengar bahwa pria yang kucintai akan membunuh putraku. Putranya. Putra kami.
Para pelayan yang berdiri di belakangku menatang tubuhku yang jatuh lemas. Kakiku mendadak lumpuh, tak sanggup berdiri menopang tubuhku. Buah hatiku akan mati. Anak kebanggaan yang kulahirkan ke dunia dengan taruhan nyawa, akan pergi dari dunia ini.
Apakah kesalahan yang ia perbuat hingga ia mendapatkan hukuman seberat itu, oleh ayah kandungnya sendiri?
Mengumpulkan sisa kesadaran yang kumiliki, aku berusaha bangkit. Aku tidak boleh menyerah. Aku tidak boleh lemah. Aku harus menyelamatkan nyawa anakku.
~~~
Di ruang singgasana, dia di sana, pria terkejam di sepanjang sejarah.
"Belum cukupkah kau menyingkirkan keponakan-keponakanmu, kau juga akan membunuh anak kandungmu sendiri?"
"Dia memiliki pemikiran yang berbeda denganku, bahkan dengan terang-terangan menentangku. Dia akan menggulingkanku suatu saat nanti, lalu mengubah semua kebijakan yang telah susah payah kuterapkan."
Aku menatapnya tak percaya, "apa salahnya memiliki pendapat yang berbeda? Apa salahnya mengungkapkan apa yang ia pikirkan? Kau bahkan memberikan hak kepada para mantan budak untuk mengeluarkan pendapat, mengapa putramu sendiri tidak boleh melakukannya? Kau memperlakukan dia sebagai sainganmu. Tidak bisakah kau mempercayai dia?"
"Aku tidak percaya kepadanya karena aku tak percaya kepada ibunya. Aku tahu betul orang-orang yang menyembunyikan diri mereka di balik topeng. Kau dan anak itu, aku tahu betul bahwa kalian akan melawanku suatu hari nanti. Aku hanya sedang membersihkan gulma agar ia tak bertumbuh dan dapat merusak tanaman utama."
"Gulma?" Tak dapat kubendung lagi air mataku, ini terlalu sakit untuk ditahan oleh hatiku yang sudah babak belur, "kau menyebut anakmu sendiri... gulma? Teganya..."
"Posisi putra mahkota akan kuberikan kepada Hyohwa yang lebih penurut. Tak perlu sedih, kau masih bisa menjadi Ibu Suri nanti."
"Kau pikir aku menghadapmu hanya untuk memastikan posisi Ibu Suri di masa depan?"
Para bangsawan perwakilan klan dan pejabat memasuki ruang singgasana. Masih banyak bangsawan di halaman istana. Aku berlutut di hadapan sang raja, dan mereka semua mengikutiku di belakangku.
"Mohon cabut hukuman atas Putra Mahkota, Pyeha..."
~~~
(Author POV)
Selama tiga hari Yeon Hwa berlutut tanpa makan, minum, dan tidur. Namun So bergeming, tidak mencabut hukumannya atas Ju. Ia bahkan menghukum Yeon Hwa, dilarang keluar dari kamarnya, dilarang bertemu siapapun, bahkan tak boleh bertemu dengan anak-anaknya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[IDN-MoonloverFF] Daemok: The Lonely Queen ✔
FanfictionKau sudah berjanji, akan menikahiku ketika kita sudah dewasa nanti. Tetapi kau mengingkari dan melupakan janji yang telah kau buat, setelah kau bertemu dengan perempuan itu, Hae Soo, gadis yang juga telah menghancurkan masa depan kakakku. Meskipun p...