Episode 13

223 19 1
                                    

Menenteng sebuah kandang burung yang tertutup kain, Wook menghadap So, hendak memberikan seekor elang sebagai hadiah, karena So berencana untuk berburu. Namun ketika kain itu dibuka, elang di dalam kandang itu sudah mati. Semua orang terkejut melihatnya, termasuk Wook yang membawa elang itu.

"Seekor elang mati diberikan kepada seorang raja, ini artinya kutukan terhadap anda, Pyeha! Tidak bisa dibiarkan!" Geram Kim Bu.

"I... ini adalah kesalahpahaman. Tadi elang ini masih hidup... Saya dijebak!" Wook terbata, ketakutan.

So memerintahkan para pengawal untuk menangkap Wook. Ia akan dihukum mati bila ternyata semua ini merupakan rencana pengkhianatan.

~~~

(Yeon Hwa POV)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yeon Hwa POV)

Kuas kecil menari di atas alisku, membuat warna hitamnya makin tebal. Cermin bundar di hadapanku memantulkan diriku bersama seorang pelayan yang sedang mendandani wajahku. Cermin itu juga memantulkan wajah ibuku yang muncul dari balik pintu.

"Wanghu," Ibu memanggilku, seraya menghampiriku. Aku mengibaskan tangan, menyuruh para pelayan meninggalkan kami berdua saja.

"Wook dijebak. Tolonglah dia, katakan kepada Pyeha bahwa ia dijebak. Dia bisa mati, Wanghu," pinta Ibu.

"Dia memang melakukan kesalahan yang tidak bisa ditolelir."

"Anda harus menyelamatkan kakak Anda, Wanghu. Putra-putranya masih kecil dan istrinya sedang mengandung. Kasihanilah mereka."

"Aku tidak bisa," jawabku dingin seraya mempertebal bedak di area rahang.

"Apa?" Cermin memantulkan wajah terkejut ibuku.

"Aku tidak bisa terlibat dalam politik hanya untuk menutupi kejahatan kakakku. Kejahatannya terlalu besar. Para tetua Hwangju sudah setuju kepadaku, jadi jangan terlalu berharap."

"Hanya? Apa tadi kau bilang 'hanya' saat kita sedang membicarakan nyawa kakak kandungmu?"

"Aku adalah ratu sekarang. Aku menghargai keluargaku dan tidak ingin kehilangan kakakku. Tapi ada hal yang lebih penting daripada itu semua."

"Bagaimana... tega sekali kau..." Dapat kulihat betapa kecewanya ibuku kepadaku. Kuarahkan pandanganku ke hiasan-hiasan rambut yang berserakan di dalam kotak perhiasan. Aku tak ingin hatiku melemah oleh tatapan terluka ibuku.

"Sudah berapa banyak kejahatan yang telah kau lakukan? Tetapi Wook tidak pernah membuangmu satu kali pun! Ia malah selalu menutupi semua kejahatanmu, meski itu akhirnya membuat dia terpaksa membuang wanita yang ia cintai! Kau sungguh tidak berperasaan, Yeon Hwa. Ibu kecewa kepadamu."

Kulemparkan lirikan tajam kepada ibuku, "perhatikan kata-katamu. Meski kau ibuku, aku adalah seorang ratu. Setidaknya ibu berlutut untuk memohon, jika ingin aku berusaha menyelamatkan dia."

[IDN-MoonloverFF] Daemok: The Lonely Queen ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang