(Author POV)
Wang Jung sudah berdiri di depan rumahnya, menyambut kedatangan tandu yang membawa wanita yang selalu ia kagumi, yang kini telah menjadi istrinya. Ketika tirai tandu dibuka, Jung mengulurkan tangannya untuk membantu Hae Soo keluar.
"Pyeha melarang kita mengadakan pesta pernikahan, jadi aku menyiapkan kejutan yang istimewa secara sederhana," kata Jung, mengajak Hae Soo masuk ke dalam rumah.
Sebuah vas berisi bunga dan beberapa piring panganan kesukaan Hae Soo tersaji di atas sebuah meja dengan taplak merah maroon. Hae Soo tersenyum lembut melihat kejutan yang dimaksud.
"Selamat datang di rumahku."
"Terima kasih, Jung. Aku sungguh tidak menyangka kalau aku harus menikah denganmu supaya aku bisa pergi dari istana."
"Mengapa? Apa kau menyesal?"
Hae Soo menggeleng, "aku memang harus pergi dari sana. Terlalu banyak darah yang tercurah di dalam hubungan kami. Aku tak sanggup. Lagipula ada seseorang yang harus kulindungi. Kupikir mungkin kaulah yang akan menyesal telah menikahiku."
"Kenapa aku harus menyesal? Aku sudah menunggu hari ini sejak lama. Aku menyukaimu, Nui."
Kedua mata Hae Soo membulat, "Apa?"
"Aku menyukaimu. Aku jatuh cinta kepadamu sejak kau menolongku dari orang-orang yang menaruh dendam terhadap kakak-kakakku."
Hae Soo menghela napas panjang, "Ini buruk. Aku pasti akan sangat mengecewakanmu."
Jung memiringkan kepalanya, tak mengerti.
"Sebenarnya aku sedang mengandung anak Pyeha."
Jung terkejut, begitu terkejutnya hingga tubuh tegap itu terhuyung dan hampir terjengkang bila ia tak berpegangan pada meja.
"Seharusnya kau tanya dulu sebelum bertindak. Kau menyesal, kan? Apa kau ingin menceraikanku?"
"Apa ada orang lain yang tahu akan hal ini?"
Hae Soo menunjuk ke belakang dengan jempolnya, seorang gadis yang berdiri di depan pintu menunduk hormat kepada Jung.
"Moon Hye, perawat pribadiku. Dan sekarang kau."
"Pyeha tidak tahu?"
Hae Soo menggeleng.
Melihat wajah Jung yang tampak kebingungan, Hae Soo tersenyum lembut, "tidak apa-apa jika kau ingin menceraikanku. Terima kasih sudah membawaku keluar dari istana. Aku hanya meminta izin tinggal sementara di sini sampai aku menemukan rumah lain, lalu..."
Tiba-tiba Jung berlutut di hadapannya dengan satu kaki, kemudian mengecup perut Hae Soo.
"Halo, bayi, ini ayah. Baik-baik di dalam perut ibu, ya. Ayah akan menjaga kalian dengan sangat baik."
Hae Soo tertegun, juga terharu.
"Kau... kau tidak harus..."
Jung menggenggam kedua tangan Hae Soo, menengadah, "kau sudah menjadi istriku, itu berarti anakmu menjadi anakku. Betapa beruntungnya aku, mendapatkan istri sekaligus anak."
Air mata Hae Soo kembali mengalir deras, membuat matanya yang bengkak semakin bengkak. Tiba-tiba ia mencengkeram dadanya yang terasa nyeri. Jung panik, menggendong Hae Soo ke kamar. Moon Hye segera mengeluarkan kotak obat, memasukkan sebuah pil ke dalam mulut Hae Soo.
"Apa yang terjadi?"
"Nyonya mengidap penyakit jantung, Pangeran. Keadaannya harus selalu dipantau. Sebenarnya sangat riskan baginya untuk mengandung, tetapi ia bersikeras mempertahankan kandungannya. Dulu ia pernah mengandung, namun Pyeha memerintahkan Tabib untuk menggugurkannya demi keselamatan Nyonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[IDN-MoonloverFF] Daemok: The Lonely Queen ✔
FanficKau sudah berjanji, akan menikahiku ketika kita sudah dewasa nanti. Tetapi kau mengingkari dan melupakan janji yang telah kau buat, setelah kau bertemu dengan perempuan itu, Hae Soo, gadis yang juga telah menghancurkan masa depan kakakku. Meskipun p...