32. Hidup baru

587 36 2
                                    

"Baiklah kau bisa pergi tapi kau akan lembur malam ini"

"Baik Pak. Kalo gitu saya permisi" ucap Irene sambil membungkuk.

Irene ingin menjumpai adiknya yang sedang sidang. Dia sudah berjanji kemarin malam dan dia tidak ingin mengecewakannya.

Begitu sampai Irene menemui Mamanya dan duduk bersamanya. Yeri sedang bersama temannya, menyadari kedatangan kakaknya. Segera dia hampiri kedua orang itu.

"Sebentar lagi giliran aku. Doakan aku yah" ucap Yeri.

"Hmm. Ingat jangan gugup" ucap Irene.

Sedetik kemudian, seseorang memanggil Yeri. Yeri segera melambai ke kedua orang itu dan masuk ke dalam sebuah ruangan.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Yeri keluar dari ruangan itu dengan senyum yang indah. Irene yang mengetahui artinya langsung memberikan buket bunga yang sedari tadi disembunyikannya. Yeri memeluk kedua orang didepannya. Mereka membalas memeluknya. Tak lupa mereka mengambil foto untuk disimpan.

Irene kembali kekantornya, perjalanan yang macet membuat waktunya semakin terbuang. Banyak sekali laporan belum selesai dikerjakannya. Irene kembali melirik jam ditangannya. Irena menyesali dirinya yang membawa mobilnya. Seharusnya dia meninggalkannya di kantor dan memilih menaikki ojek online.

Beginilah Irene sekarang, menatap cemburu teman kerjanya yang pulang pada waktunya sedangkan dirinya harus tetap disini untuk lembur.

"Semangat Ren" ucapnya lebih ke dirinya sendiri.

Irene memandang jam dinding sambil menghembus nafas. Irene merapikan barangnya dan berpamitan kepada salah satu temannya yang sedang lembur juga.

Irene baru saja selesai lembur dan hendak pulang ke kerumahnya.

Irene membukakan pintu depan kantornya sambil melamun, hingga seseorang mengucapkan terimakasih kepadanya lalu ia tersadar. Ada orang lain yang hendak masuk dan dia seperti membukakan pintu untuknya.

"Terimakasih" ucap seorang lelaki kepadanya.

Irene yang kaget hanya bisa berdiam. Lelaki itu sudah berlari masuk dan Irene tidak mengenal siapa itu. Irene kembali berjalan, di depannya ada sebuah mobil mewah dengan bodyguard disampingnya.

Nampaknya dia orang yang penting-batin Irene

- - -

"Irene tahu gak kalo kita kedatangan anak pemilik perusahaan ini?" ucap teman kerjanya.

"Enggak, siapa?" tanya Irene.

"Namanya Mingyu" ucap Chaeyeon, teman kerja Irene.

"Ohh" ucap Irene singkat.

"Kok 'Oh' aja sih. Tanya yang lain dong"

"Hmm, kapan datangnya?"

"Besok"

"Hmm...."

"Yaelah lama banget. Gue jelasin aja. Mingyu itu...eh maksudku Pak Mingyu itu orangnya ganteng, tinggi, suaranya WOW. Terus katanya pandai masak dan orangnya baikkkk banget. Trus.."

"Cukup-cukup, udah cukup. Nampaknya lo tahu banget yah" kata Irene memandang temannya yang malu-malu.

"Hahaha gue cuma gak sengaja dengar doang dari yang lain" kata Chaeyeon.

"Hmm dia ngapain ke kantor kita?" tanya Irene.

"Katanya mau gantiin bapaknya. Nampaknya pemilik perusahaan pingin nyerahin perusahaan ke anaknya"

Mantan Tapi Menikah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang