Sebegitu bencikah dia kepadaku-batin Irene.
Irene Pov
Aku menyentuh sedikit pergelangan tangan Mama Taehyung agar aku bisa pergi dari sini.
"Ma, aku pamit yah?" ucapku lembut pada Mama Taehyung.
"Oh yaudah, hati-hati yah sayang" kata Mama Taehyung terus kembali melanjutkan percakapan dengan kenalannya.
Syukurlah, Mama Taehyung tidak terlalu memperhatikan. Aku memang sudah mengikat rambut setelah mengeringkannya sebentar dan memakai cardigan untuk menutupi bagian bajuku yang basah.
"Ma, aku nganter Irene dulu" kata Taehyung.
"Iya-iya" kata Mamanya.
Disepanjang perjalanan pulang, tidak ada satu pun yang memulai percakapan. Aku merasa lebih baik berdiam diri dulu sebelum emosiku terpancing keluar.
"Ren" panggil Taehyung.
"...."
"Irene" panggilnya sekali lagi dan berhasil membuyarkan lamunanku.
"Iya kenapa Tae?"
"Udah sampe" balasnya.
"Oh oke makasih" kataku sambil membuka pintu mobil Taehyung dan berjalan keluar tanpa menunggu mobil Taehyung pergi.
- - -
"Irene pulang" teriakku sambil melepaskan sepatuku.
"Yey!! bawa makanan banyak gak?" tanya Yeri begitu berdiri dari sofa.
"Nih, kalo lo ngomel-ngomel bilang 'kok gue tambah gendut' itu semua salah lo yang makan banyak malam-malam" kataku sambil mengubrak-abrik tas lalu memberikan dua plastik kepada Yeri.
"Ihh apaan sih kak, gue kan gak mungkin makan segini banyak"
"Hmm terserah"
"Kak! Itu apaan di rambut?"
"Hmm apa? Gak ada apa-apa kok?" kataku sedikit panik.
"Tunggu gue ambil. Burir jeruk?"
"Iya tadi gue cuci tangan pakai air jeruk. Lalu rambut gue gatal trus digaruk rupanya burir jeruknya lengket" kataku sambil tertawa dibuat-buat.
"Ngapain cuci tangan pakai air jeruk?" kata Yeri dengan wajah yang benar-benar bingung.
"Ahh udahlah, makan aja tuh kue" kataku hendak pergi.
"Eh?! Mama, Papa mana?" tanyaku lagi.
"Papa biasa masih dikantor, Mama dikamar mungkin" kara Yeri sambil mengunyah makanan didalam mulutnya.
"Ohh yah, asal lo tau. Gue sampe malu diliatin orang karena semua makanan disitu gue taruh diplastik" kataku yang memandang wajah bahagia Yeri yang sedang memakan kue tersebut tanpa tahu seberapa malunya diriku.
"Hehe. Ntar nggak lagi pun" kata Yeri sambil tertawa.
"Ketawa lagi lo! udah ah, gue mau kekamar" kataku sambil menaiki tangga
Ceklek-
Aku pun membuka pintu kamar dan menutupnya. Meletakkan tas dan sepatuku. Aku berjalan menuju balkon kamarku sambil mengeluarkan nafas gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Tapi Menikah [END]
Fiksi PenggemarTentang seorang gadis yang bertunangan dengan mantannya Maapnya kalo masih gak nyambung baru belajar soalnya [UPDATE SETIAP MALAM MINGGU]