Bismillahirrahmanirrahim
🍁🍁🍁
"Kenapa kamu gak coba untuk memaafkan kesalahan papa kamu di masa lalu?"
~Assyifa Meisha Wulandari
🍁🍁🍁
Romantic Note 03 : Santri Baru
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Minggu pagi menyambut Syifa yang tengah menenteng buku. Subuh tadi, dia diminta Ummi Hilma untuk datang ke rumahnya. Dipikir pikir Syifa tidak melakukan kesalahan. Tapi apa yang membuat Ummi Hilma menyuruhnya datang?
Rumah dengan aksen sederhana, namun nampak elegan itu sudah terlihat di pandangan Syifa. Tunggu. Ada yang janggal disana. Sebuah mobil sedan terparkir rapi di halaman pesantren.
Siapa tamu yang datang pagi pagi buta begini?
"Assalamualaikum," ucap Syifa sambil mengetuk pintu bercat coklat kayu.
"Waalaikumsalam,"
Sekarang Syifa duduk di sofa bersama pemilik rumah dan kedua tamu Kyai Syarif. Memilih diam karena Syifa tidak tau apa-apa.
"Nah Pak Rama, nak Fika perkenalkan dia Syifa, santri saya." Kyai Syarif memperkenalkan Syifa dihadapan kedua tamu itu.
"Jadi, ini yang namanya Syifa. Cantik sekali, lebih cantik dari yang saya lihat di koran," ucap lelaki paruh baya yang tak diketahui namanya itu oleh Syifa. Untuk informasi saja, bahwa Syifa itu cukup terkenal. Dulu waktu kelas 12 dia di undang di sebuah stasiun radio terkenal di seluruh Bandung untuk di wawancarai. Dan ada hasil wawancara itu dicetak di surat kabar Merdeka, Bandung.
"Terimakasih," ucap Syifa yang disambut senyuman hangat oleh lelaki paruh baya itu.
"Jadi begini Syifa, nak Fika ini adalah santri baru. Dia akan sekamar sama kamu dan Nisa. Tolong bimbing dia ya," jelas Kyai Syarif.
Syifa mengangguk paham,"Baik Kyai."
🍁
Syifa berjalan di lorong lorong asrama dengan Afika disampingnya. Kalau boleh jujur, Syifa menebak bahwa Afika itu tipe perempuan yang cuek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
"Lo tau kenapa mereka ngeliatin kita kaya gitu?" akhirnya setelah keheningan sedari tadi, suara Afika muncul.
Syifa melihat kearah beberapa santri yang memang melihatnya ah lebih tepatnya mereka aneh."Penampilan kamu,"
Fika melihat pakaiannya yang melekat ditubuhnya,"What? Pakaian gue gak ada yang salah,"
Syifa meraih handle gagang pintu bercat coklat itu,"Fika di sini pesantren, semua santri menutup aurat. Wajar mereka melihat kamu seperti tadi, kamu pake jeans, gak pake kerudung. Sedangkan di pesantren semuanya harus menutupi aurat mereka. Dan ini kamar yang bakal kamu tinggali sama aku, dan Nisa."
Fika mengedarkan pandangan keseluruh ruangan, lalu kepalanya menggeleng tidak percaya,"Maksudnya ini kamar gue?"
Syifa menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Note [On Going]
Подростковая литератураSaat kita berproses untuk menjadi baik, Allah akan menjadi pendukung setia kita. Jangan meminta dukungan pada manusia. Manusia saja sering tidak setia pada Tuhannya, bagaimana bisa dia setia pada kamu yang jelas-jelas kita sama-sama manusia? Ini ten...