Kedua Kalinya

21 3 14
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

🍁🍁🍁

"Besok kalo masih kepo gue kenalin, tapi habis itu langsung dilamar ya"

~ Felix Rizki Putra Adhitama

🍁🍁🍁

Romantic Note 13 : Kedua Kalinya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Fa kamu kenapa sih? Dari insiden jatuh kemarin kamu sering ngelamun. Ngelamunin apa? Kamu gak amnesia kan?" tanya Nisa bertubi-tubi. Pasalnya semenjak kejadian kemarin Syifa sering terlihat melamun dipandangan Nisa. Sebagai sahabat yang baik Nisa hanya ingin memastikan sahabatnya baik-baik saja.

"Enak aja amnesia." dumel Syifa tak terima dengan pertanyaan Nisa. "Kamu pernah ngeliat laki-laki yang tampilannya kaya anak nakal gitu gak sih Sa, di pesantren ini?" tanya Syifa.

"Anak nakal? Kaya badboy gitu?" terka Nisa.

"Heem"

"Gak pernah sih Fa. Lagian pertanyaan kamu ngaco deh. Mana ada badboy di pesantren," ujar Nisa sambil tertawa. Syifa ini ada-ada saja, pikirnya.

"Aku serius tau. Jadi kemarin aku tuh liat laki-laki yang kaya gitu, waktu itu malah gak sengaja kita tabrakan." Nisa yakin kali ini Syifa sedang berhalu karena terlalu lama tinggal di pesantren.

"Fa sadar heh!"

"Apasih Sa, aku tuh serius."

"Ya nyatanya aku gak pernah ngeliat laki-laki yang kamu bicarain tadi. Aku yakin kamu lagi ngelantur gara-gara kurang tidur." jelas Nisa yang masih pada pendiriannya.

Tapi kalau dipikir lagi, laki-laki itu memang tidak terlihat setelah hari itu. Mungkin memang cuma tamu yang ada keperluan di pesantren ini. Kenapa juga Syifa harus memikirkan hal yang tidak penting.

"Yaudah deh, aku ke perpustakaan dulu deh. Mau kembaliin buku," pamit Syifa pada Nisa.

"Oke, hati-hati Fa. Jangan ngebayangin badboy di pesantren lagi yaa." yang dibalas acungan jempol oleh Syifa.

🍁

Syifa sempat mengira kerumunan didepan adalah santriwati yang hendak tanya jawab pada ustadzah tapi ternyata salah total. Dihalaman pesantren tampak mobil sport berwarna hitam yang entah darimana datangnya. Kelihatannya pemiliknya sudah tidak ada didalam mobil. Emang ya, kalau terlalu lama tinggal di pondok pesantren jika melihat sesuatu yang terlihat bagus langsung heran dan heboh.

Ah iya, Syifa baru ingat kemarin Umi Hilma menyuruh Syifa untuk menemuinya. Segera Syifa berbelok ke arah rumah Kyai Syarif yang berlawanan dengan arah ke perpustakaan.

"Lo tau gak Ki, waktu itu zhafran pernah bilang ke gue gini, eh Ar besok gue bakalan wisuda duluan daripada elo. Ya waktu itu gue iyain. Eh gak taunya malah gue duluan."

"Si Zhafran tuh di Kairo kebanyakan tidur mana gue liat dosen pembimbing skripsinya dia tuh susah banget diajak kerjasama,"

Baru saja Syifa ingin mengetuk pintu, terdengar percakapan itu. "Kayaknya lagi ada tamu deh, apa nanti aja ya aku ketemu sama umi?" gumam Syifa.

Romantic Note [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang