Bismillahirrahmanirrahim
🍁🍁🍁
"Bukannya lebih baik ya kalau perempuan dan laki-laki itu tidak terlalu dekat?"
~Annisa Jauharah Kartika
🍁🍁🍁
Romantic Note 06 : Menjauh
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mungkin bulan ini adalah awal baru untuk Syifa. Awal baru karena dirinya merasa Nisa menjauh. Sudah berlalu sejak kejadian waktu itu, tetapi jarak pertemanan Syifa dan Nisa semakin jauh. Syifa ingin berbicara pada Nisa, namun sebelum itu Nisa memilih pergi dengan alasan ada hal penting.
Syifa mencoba memahami Nisa, tapi Nisa seolah menolak semua itu. Syifa yakin masalah ini ada hubungannya dengan kedekatan Fika dengan Rizki. Tapi apa benar?
Beralih dari Nisa, apa kalian tau apa yang terjadi dengan Fika. Gadis itu mulai berubah, lebih tepatnya Fika memutuskan untuk berhijrah. Tapi tidak ada yang tau apa alasan dasarnya. Namun begitu Syifa bersyukur, pintu hati Fika telah terbuka. Allah sudah memberi petunjuk kepada Fika untuk kembali ke jalan-Nya.
Memang manusia tidak ada yang tau apa yang akan terjadi kedepannya. Begitu juga dengan Fika. Sekarang Fika banyak di sukai oleh santri. Yang dulunya dia dibenci karena kelakuan dan penampilannya sekarang malah banyak yang berteman dengannya.
"Syifa gue udah cantik belum?" tanya Fika sambil membenarkan kerudungnya.
"Cantik," balas Syifa.
"Serius?" tanya Fika tak percaya, pasalnya semenjak dia memutuskan untuk hijrah kepercayaan diri Fika menurun. Dulu dia tidak mempermasalahkan penampilannya tapi kini penampilannya harus nomor satu.
Syifa menghembuskan nafas jengah,"Semua perempuan itu cantik Fika, gak ada yang jelek. Allah itu sudah menciptakan makhluknya sesuai dengan porsinya masing-masing. Jadi stop untuk tanya cantik atau enggak. Karena jawabannya semua perempuan itu cantik,"
"Iya deh, tapi...," ucap Fika cengengesan.
"Apalagi?" dengus Syifa malas.
Semenjak Nisa menjauh, Syifa merasa bosan. Dulu Syifa pikir kalau Fika itu orangnya menyenangkan tapi justru sebaliknya, menyebalkan.
"E - eng - enggak jadi deh," setelahnya Fika memilih pergi ke kelas sendirian.
"Selalu begitu," gumam Syifa pelan.
🍁
Setelah usai kelas hari ini, Syifa akan berbicara lagi dengan Nisa. Walaupun kemarin-kemarin selalu ditolak, kini Syifa akan berusaha. Entah sudah berapa penolakan yang dia dapatkan. Syifa tidak peduli, yang terpenting sahabatnya kembali. Karena Syifa merasa kehilangan Nisa.
Syifa memasuki ruang perpustakaan karena akhir-akhir ini Nisa berada di ruangan penuh buku ini. Netranya mulai menjelajah isi ruangan, dan dapat. Di pojok dekat jendela Nisa tengah serius membaca.
"Nisa," bisik Syifa lalu mendudukan dirinya di hadapan Nisa.
Nisa tidak menggubris panggilan Syifa, malah dia sekarang beranjak berdiri dan pura-pura tidak ada orang di dekatnya. Apa kesalahan Syifa sebesar itu ya, sampai dirinya tidak dianggap ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Note [On Going]
Ficção AdolescenteSaat kita berproses untuk menjadi baik, Allah akan menjadi pendukung setia kita. Jangan meminta dukungan pada manusia. Manusia saja sering tidak setia pada Tuhannya, bagaimana bisa dia setia pada kamu yang jelas-jelas kita sama-sama manusia? Ini ten...