Fakta Baru

41 7 21
                                    

Bismillahirahmanirrahim

🍁🍁🍁

"Ingin mengenyahkan, tetapi terlanjur membekas"

~ Romantic Note

🍁🍁🍁

Romantic Note 05 : Fakta Baru

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Syifa merasa janggal saat Nisa yang biasanya selalu berangkat ke kelas bersama, tapi kali ini Nisa sudah pergi dulu. Apa mungkin Nisa masih belum memaafkan Syifa. Syifa berjalan beriringan dengan Fika. Entah gadis itu tampak semangat pagi ini. Sebelumnya Fika tidak pernah masuk kelas tapi hari ini benar benar kejutan luar biasa.

Sedari asrama sampai pondok Fika terus tersenyum. Syifa sebenarnya heran tapi dia tidak ingin bertanya. Karena suatu kemajuan juga Fika tidak mengomel pagi ini. Kelakuannya berubah drastis.

"Fika, hari ini kamu pelajaran fiqih kan?" tanya Syifa saat melihat kelas Fika yang sudah terlihat.

"He'em, gue duluan ya Fa. Assalamualaikum," pamit Fika.

Apa telinga Syifa tidak salah dengar, Fika tadi mengucapkan salam. Wow, benar-benar berbeda sekarang.

"Waalaikumsalam," Syifa segera bergegas masuk ke dalam kelas.

🍁

Setelah dhuhur ini rencananya Syifa ingin berbicara dengan Nisa. Pasalnya sedari tadi pagi Syifa tidak berbicara pada Nisa. Nisa seperti tengah menghindar dari Syifa, terlebih lagi pada Fika. Dua orang itu sama-sama mengalami perubahan hari ini.

Syifa tengah mencari Nisa, tapi Nisa seperti tidak ada di pesantren. Bahkan Syifa sempat bertanya pada beberapa santri yang mengenal Nisa. Tapi semuanya tidak ada jawaban. Kemana perginya Nisa?

"Syifa!"

Syifa mendapati Fika yang tengah berdiri di hadapannya.

"Ada apa?" tanya Syifa langsung.

"Gue mau tanya sama lo, tapi gak disini di taman belakang asrama aja," tanpa aba-aba Fika menarik pergelangan tangan Syifa, membuat Syifa mau tak mau harus ikut dengan Fika.

Saat sampai di taman belakang asrama, Fika mengajak Syifa untuk duduk di bawah pohon sawo.

"Jadi kamu mau tanya apa?" tanya Syifa lalu mendudukan tubuhnya di kursi.

Fika memulai dengan ragu,"Lo kan lebih dulu mondoknya disini daripada gue. Lo pasti hafal nama nama Ustadznya kan?"

"Jelas lah aku hafal. Kalau cuma tanya itu ngapain ngomongnya pakai di sini segala." ucap Syifa yang langsung mendapat desisan dari Fika.

"Jangan keras-keras," bisik Fika.

"Emang kamu mau tanya siapa? Nama ustadz seluruhnya yang ada di pondok?"

"Enggak. Cuma satu orang kok,"

Syifa manggut-manggut paham,"Jadi tanya siapa?"

Romantic Note [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang