Flashback On
Seperti biasa Gio dan Alia berangkat sekolah bersama. Sepanjang koridor keduanya terus bercanda gurau seolah yang ada disana hanya mereka berdua. Maklumlah mereka sedang kasmaran.
Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata iri menatap mereka. Iri karena hubungan keduanya yang begitu harmonis, iri karena lelaki tampan seperti Gio sudah ada yang punya.
Tak heran, banyak yang mendoakan pasangan ini cepat putus. Yah begitulah manusia selalu ingin memiliki apa yang orang lain miliki dan tidak bersyukur atas apa yang mereka punya.
Saat sampai di taman dekat lapangan basket, Gio mengajak Alia berhenti. Gio menunjuk salah satu pohon yang tidak terlalu tinggi dan berbuah.
"Alia, kamu tau ga buah apa yang ada di pohon itu?"
Alia mengikuti arah telunjuk Gio, setelahnya ia menggeleng pelan. Buahnya kecil-kecil dan bergerombol seperti anggur namun kecil dan berwarna merah.
"Itu berry, enak lho rasanya aku jamin kamu pasti suka."
"Masa sih?"
Gio menatap Alia dengan kilat mata yang meyakinkan. "Iya, kalau kamu ga percaya coba petik aja, rasanya asam-asam manis bikin ketagihan."
"Seriusan itu boleh dipetik?" Tanya Alia memastikan. Sebenarnya gadis ini sudah lama penasaran dengan buah ini. Namun ia tidak berani memetiknya, alasannya sederhana karena takut akan dimarahi oleh guru.
Melihat Gio mengangguk mantab, akhirnya Alia memberanikan diri untuk mendekati pohon yang tingginya hanya selisih 20 cm dengan tinggi tubuhnya.
Untuk ukuran cewek, bisa dikatakan kalau Alia ini termasuk golongan dengan tinggi diatas rata-rata. Banyak cewek yang iri padanya, bagaimana tidak iri tingginya saja hampir mendekati 170 cm hanya kurang 3 cm saja.
Apalagi ketika ia dan Gio jalan beriringan. Wah seperti goals couple. Sangat perfect. Kira-kira jika mereka punya anak akan seperti apa ya.. mungkin tinggi anaknya nanti bisa menyerupai tiang hahaha.. Eh tapi jangan berfikiran sampai kesitu dulu.
Saat tangannya terulur keatas hendak memetik salah satu buah, Gio tiba-tiba berteriak kencang dan menunjuk kearah Alia berdiri.
"Maling!! Maling!! Maling!!!"
Siswa/i yang berada disekitar area langsung menoleh kesumber suara untuk memastikan apa yang terjadi. Bahkan ada yang berlarian dan berdesakan supaya tidak melewatkan kejadiannya.
'Sialan.' Umpat Alia dalam hati.
Ia menjadi bahan tontonan dan juga bahan tertawaan karena ulah Gio. Gadis itu kemudian menatap Gio nyalang, sedangkan Gio sendiri malah tertawa terpingkal-pingkal ditempatnya.
"Hahahah...gampang banget sih dikerjain hahahah..."
Gio kemudian berlari ke kelasnya yang berada di seberang lapangan meninggalkan Alia yang masih terpaku menahan malu. Gio menyeberang lapangan dengan masih memegang perutnya. Ahh gadisnya itu sungguh lucu. Gio benar-benar puas mengerjai Alia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Hate You |On Going|✔
Teen Fiction--Melihatmu pergi dari hidupku tidak akan membuatku membenci cinta. Tapi hal itu kemudian membuatku sadar, jika aku pernah bahagia dengan orang yang salah. Bayangkan, betapa bahagianya diriku jika bersama dengan orang yang tepat-- °UPDATE SETIAP WE...