Chapter 10

165 71 193
                                    

|♉IG @fira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|♉IG @fira.prilia|

Buk! Buk!! Buk!!!

Suara tangan beradu dengan samsak tinju terdengar riuh dalam ruangan.

Lelaki ini tidak peduli pada bajunya yang sedari tadi basah akibat air hujan bercampur keringat. Hasrat emosi begitu besar menguasai dirinya. Apalagi ketika terbayang kejadian sore tadi.

"Hah!!" Satu tinjuan keras kembali dilayangkan.

Lelaki itu kemudian terduduk, mengusap wajahnya keras. Tangannya kembali mengepal. Ia masih belum puas.

Pukulan bertubi tubi ia layangkan kembali. Sesekali ia menendang. Demi apapun lelaki ini kesal bukan main. Terlebih lagi ketika teringat Radik.

Ck!

Ia menatap alat samsak di depannya dengan nyalang seolah alat itu adalah mangsa yang siap dihabisi.

Sudah berjam jam ia begini. Namun belum ada niatan untuk berhenti. Hingga dering ponsel kembali terdengar nyaring membuatnya berdecak keras.

Siapa yang berani mengganggunya?

Gio menatap tanpa ekspresi layar ponselnya. Tertera banyak notif panggilan dan pesan dari Alia di sana.

Ia menghembuskan nafas kasar lalu memilih pergi dari ruangan meninggalkan ponselnya yang kembali berdering.

Setelah membasuh tubuhnya dengan air hangat, Gio memilih keluar rumah berjalan-jalan sebentar. Untungnya hujan sudah reda dan emosinya juga sudah stabil.

Ia membiarkan kakinya melangkah membawanya kemana saja. Hingga akhirnya ia berhenti di depan gerbang berwarna hitam.

Melihat gerbang yang sedikit terbuka, tanpa pikir panjang ia segera melangkahkan kaki masuk.

♀♥♂

"Woy!"

"Awh! Gila sakit banget!" Gadis yang semula tidur kini merubah posisi menjadi duduk.

Tangannya mengusap hidung malangnya yang tertimpa benda canggih berbentuk persegi panjang.

Seorang lelaki hanya terkekeh menatap gadis itu tak lain adalah Rhea yang mengerucutkan bibir kesal. Lelaki itu kemudian menghampiri gadis yang sedang mencak- mencak tidak karuan tersebut.

Dengan sopannya lelaki itu malah merebahkan tubuhnya di samping Rhea lalu memejamkan mata.

"Heh! Siapa yang suruh lo tidur diranjang gue?"

"Gio!" teriak Rhea lagi.

Lelaki itu membuka mata kala namanya dipanggil.

"Ortu lo ga ada di rumah ya?"

Rhea memutar bola matanya malas, "Iya, kenapa?"

"Kemana?" tanyanya lagi.

"Dinner."

"Kasian ga diajak."

Rhea kembali memutar bola matanya, "Bodo."

"Lo masih ga dibolehin keluar malem ya?" Rhea pun hanya mengangguk sebagai balasan.

Gio lantas terbangun kemudian menatap Rhea penuh arti.

Tangannya bergerak ke atas mengelus lembut puncak kepala gadis berponi itu. Gio menatap manik Rhea dalam seolah menginginkan sesuatu.

Rhea mendadak kaku. Tubuhnya meremang seketika.

"Aduh kasihan masih dianggap bocah sama ortu." ledek Gio.

Melihat Rhea yang malah diam dengan semburat rona mulai muncul dikedua pipinya, tangan yang tadinya mengelus mendadak menonyor kepala Rhea hingga membuat gadis itu terjungkal.

"Buahahahah!!!"

"Shit! Sakit Gio!"

Rhea yang tidak terima lantas memukuli punggung Gio.

"Haha udah Rhe udah, aduh sakit." ujar Gio sembari mencekal pergelangan Rhea.

"Lo pasti mikir aneh aneh kan tadi?" lanjut Gio setelah Rhea berhenti memukulinya.

"Enggak!" kilah Rhea sembari melepaskan genggaman Gio.

"Halah gak usah bohong. Rhea.. Rhea.. kurangin ngapa mesumnya."

"Bodo amat Gio, bodo. Btw lo kok bisa masuk sih?" Rhea menatap Gio penuh selidik.

Gio menghela nafas, "Gerbang lo kebuka, terus pintu rumah lo ga dikunci gimana gue gak bisa masuk kalau gitu. Lagian lo tuh ceroboh banget sih. Untung yang masuk gue, kalau orang lain gimana?"

"Emang kalau orang lain yang masuk kenapa?"

Bibir Gio menyeringai, "Ntar kalo orang lain yang masuk bisa-bisa lo dipaksa olahraga ranjang."

Mendengar ucapan lelaki di depannya sontak saja membuat mata Rhea melotot, "Eh dasar?!! Ampun deh lo tuh juga sama aja mesum!"

"Ayo keluar aja gak baik cowok cewek berduan dikamar." lanjut Rhea sambil menarik Gio keluar.

"Lah, emang lo cewek?"

"Shit!"

Suara kekehan kembali terdengar dari bibir Gio.

Jangan lupa klik vote🌟, comment💬, share♻, dan juga follow✅ biar saya tambah semangat gitu hehe.. Don't be a siders guys okay..👌

See you next chapter ♥♥

Let Me Hate You |On Going|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang