Lanjutan semalem...
Masih, Chanyeol POV
Gue bangun lebih dulu daripada Yoona. Sepertinya dia terlalu nyaman tidur di dekapan gue. Atau mungkin dia terlalu bahagia sampai nyenyak banget tidurnya. Menatap Yoona sedang tidur adalah pemandangan indah namun langka karena biasanya Yoona selalu bangun lebih dulu daripada gue.
Gue membelai wajahnya berencana mau bangunin sang ratu. Sepertinya Yoona terusik dengan sentuhan gue. "Hei.. birthday girl but not girl anymore..." Yoona mendorong muka gue dengan tangannya karena ucapan asal gue barusan. Lucu banget.
"Nyenyak banget kamu tidurnya."
Bukannya bangun, Yoona malah membenamkan kepalanya ke dada gue. What happened to you, Na? Manja banget dari tadi malam. Gue peluk aja lah. Mungkin lagi kangen banget.
"Ini hari Sabtu. Tapi aku harus ke kantor. Kamu ga siapin kebutuhan aku, Na?"
"Ini udah jam berapa, Mas?"
"Sembilan."
"Astaga." Dengan gerakan tiba-tiba dia dorong gue dan langsung bangun. Gue hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah lakunya.
"Ga usah buru-buru. Meetingnya siang kok." Ga ada tuh dia dengerin gue. Gue pikir udah ga di kamar ternyata dia bengong melihat ada yang berbeda dengan keadaan kamar kita.
"Mas Chanyeol, ini apaaaa??"
Atas saran dari Kai dan juga Joy, akhirnya gue tadi subuh menghias sedikit kamar dengan apa namanya itu balon yang bentuknya huruf-huruf serta segala macem pernak pernik ulang tahun yang lebih pantas untuk perayaan ulang tahun anak kecil. Gue ga gitu paham karena minta Joy yang beli perintilannya, gue hanya memasangnya. Ribet juga ternyata dengan dunia surprise ini. Tapi kata Joy gue harus melakukan ini karena Yoona pasti senang.
"Ya.. ituu buat kamu juga." Bingung juga gue kenapa gue mengiyakan saran mereka.
"Koook kamu unyu banget nyiapin begini?" Yoona senang bukan main terlihat dari ekspresinya. Lalu Yoona mengambil handphone gue dan mulai foto-foto. Astaga.
"Disuruh."
"Cih. Dasar.." Yoona melanjutkan aktivitasnya. Gue rasa lagi live ig kali soalnya melambai tangan ke kamera. Jangan sampai istriku jadi selebgram. Gue ga setuju.
***
Sehabis magrib, gue berangkat dari rumah bersama Yoona menuju ke tempat dinner kita. Sebelumnya gue udah mengundang Mama dan Papa, Joy, dan Jessica sekeluarga. Gue pengen malam ini Yoona bisa merayakan ulang tahun dengan orang-orang yang dia sayangin. Tadinya gue juga berniat mengundang temen-temen deketnya. Tapi gue pikir, saat ini keluarga yang harus gue utamain. Bisa lain waktu lah besama temannya. Gue malu juga kalo terlalu ramai. Yoona ga tau kalo gue mengundang keluarga untuk dinner kali ini. Maaf ya, Na kita bisa dinner berdua besok-besok.
"Mas, aku udah cantik belum sih?" Seperti biasa Yoona selalu menanyakan perihal penampilannya yang menurut gue selalu cantik. Tidak peduli apa yang ia kenakan. Terlalu subjektif jika Yoona menanyakan ke gue sebenernya karena gue pasti selalu mengagumi dia walaupun hanya dalam hati saja.
"Udah."
"Make-up ku ketebelan ga? Lipsticknya menor ga warnanya? Tadi aku mau pake warna brown nude yang kemarin baru aku beli tapi lupa taro dimana. Ya udah aku pake yang ada aja. Gimana menurut kamu?" Gue haya melirik sebentar. Mana bisa gue memberi penilaian make up seseorang karena gue ga ngerti. Warna brown nude aja gue ga tau gimana persisnya.
"Bagus." Jawaban gue cari aman banget.
"Masa sih?" Pertanyaan apa itu Yoona.
"Udah kamu main ig aja atau main tiktok. Aku mau fokus nyetir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Us (Chanyeol x Yoona)
General FictionDaily life of Yoona after marrying Chanyeol. Sisanya langsung check it out..