Chani dan Hyunjin memutuskan untuk menyusuri koridor sebelah kanan. Keduanya berjalan perlahan karena sebagian lampu yang tadinya menyala terang, kini berkedap kedip seperti akan mati.Chani mengamati lampu yang tergantung diatas sana. Chani kemudian menyadari bahwa ada sesuatu yang menempel dilampu tersebut.
Bercak kemerahan yang tampak menutupi sebagian besar badan lampu.
"Jin," panggil Chani. Telunjuknya mengarah ke atas. Lampu gantung disepanjang koridor bergerak. Seolah-olah ada sesuatu yang besar, tengah membuat gerakan.
"Chan-
Grrrr
Suara Hyunjin terpotong oleh geraman yang terdengar dari arah belakang. Tepat di belakang Hyunjin.
Seketika Hyunjin membeku saat tubuhnya menangkap sinyal bahwa ada sesuatu dibelakangnya. Terlebih saat melihat Chani terbelalak kaget dengan sorot mata mengarah ke belakang.
"LARI!"
Tubuh Hyunjin terpaksa berlari berlari ketika tangannya ditarik keras oleh Chani. Pikiran Hyunjin kosong sehingga ia hanya mengikuti langkah kakinya.
"Sial,"
Chani sontak menarik Hyunjin lagi, ketika pintu laboratorium tidak berhasil ia buka. Jelas-jelas Chani ingat, keduanya tidak menutup pintu laboratorium tadi.
Keduanya berbelok ke arah kiri dan menemukan koridor dimana terowongan tembusan kamar Jinyoung berada. Chani menoleh ke arah Hyunjin saat pemuda itu tengah sibuk mengambil nafas.
"Apa?" Tanya Hyunjin.
"Sembunyi disini?" Tanyanya lagi sembari menunjuk terowongan.
Chani mengangguk. "Disini bahaya, kita gak bisa lama-lama disini"
Hyunjin menoleh ke arah samping lalu berdecak sembari menggeser buffet kecil yang menutupi terowongan.
"Masuk cepet," titah Hyunjin.
Chani melangkah masuk dan segera merangakak naik lebih dalam. Sementara diluar, Hyunjin masih menoleh ke arah samping dan mendongak ke atas.
Lampu-lampu tengah bergetar hebat dan bau apek binatang semakin menguar.
"Sembunyi dulu di sini, gue cari tempat sembunyi juga" ujar Hyunjin dan tanpa sempat Chani protes, Hyunjin menggeser buffet untuk menutupi terowongan dengan kasar. Lalu segera berlari menjauh.
GRARWWW BRAKK
Chani menutup mulutnya rapat guna menahan teriaknya. Sosok yang lewat tadi benar benar besar dan kasar sampai buffet yang menjadi pintu terowongan-tempatnya bersembunyi- terlempar.
Chani bertahan diposisinya sebentar sampai ia yakin bahwa makhluk tadi sudah jauh.
Dalam hati Chani pun berdoa supaya Hyunjin baik-baik saja. Sebenarnya ia bisa mempercayai Hyunjin karena Hyunjin termasuk orang yang cepat dan kuat. Semoga saja ia dapat menemukan tempat untuk bersembunyi.
Chani menggeser tubuhnya turun perlahan saat dirinya yakin bahwa keadaan sudah aman.
Gerakannya terhenti saat melihat sepucuk amplop di mulut masuk terowongan. Amplop coklat tua dengan nama disamping kirinya.
"Bae Jinyoung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔24 Hours at Jinyoung's House
Mystery / Thriller24 jam yang tak terlupakan bagi Hyunjin dan Chani -2020- ©beenais97