04.00

86 21 4
                                    



Sirine pemadam kebakaran dan ambulan terdengar. Kebakaran di kebun apel terbesar milik keluarga yang berpengaruh di negeri ini, menjadi salah satu kebakaran terbesar tahun ini.

Ruang bawah tanah dengan kontruksi kayu yang meledak membuat puing- puing sisa kebakaran terhambur di sekitaran kebun apel. Mengakibatkan beberapa pohon terbakar.

Beruntungnya , seorang pemuda menelepon pemadam, ambulan dan polisi untuk segera menuju tempat kejadian.

Sunwoo, pemuda bersurai merah yang tanpa sengaja memasuki tempat aneh itu, menatap ke arah puing puing bangunan dan pohon pohon yang gosong di sekitarnya.

"Kamu ada yang terluka gak? Ikut ke rumah sakit dulu, sebelum ke kantor polisi" seorang petugas mendatangi Sunwoo.

"Langsung ke kantor polisi aja pak, saya baik- baik aja"

"Dua orang tadi, gimana keadaannya?"tanya Sunwoo.

"Salah satunya kritis,"

"Dan satunya lagi?"



















































Hyunjin merasakan pening yang luar biasa begitu ia mencoba membuka mata. Cahaya yang masuk ke netranya terlihat begitu terang membuatnya beberapa kali mengernyitkan matanya.

"Eh? Udah sadar,"

Hyunjin menoleh ke sumber suara, ada bibi penjaga panti dan Felix.

"Jam berapa ini?"

"Empat pagi." Ujar Felix.

"Sudah mendingan? Istirahat dulu ya, jangan dipaksa bangun dulu, Felix tunggu sini ya, bibi panggil dokter dulu" ujar bibi.

"Iya bi,"ujar Felix.

"Jangan duduk dulu jin," tahan Felix saat Hyunjin bergerak hendak duduk.

Hyunjin berdeham mengiyakan. Dirinya lalu terdiam, merasa ada sesuatu yang kurang. Perasaannya saat ini pun, sedikit tidak enak.

Ah, Chani.

"Felix, gimana keadaan Chani?"

Hyunjin mendapati sorot wajah Felix yang terkejut, lalu mengusap tengkuknya.

"Belum tau, tadi bibi nyuruh gue ke elu dulu"

Hyunjin terdiam. "Kalo si Sunwoo?"

"Sunwoo siapa lagi dah"

"Yang nelpon pemadam,"

"Oh, gak tau, katanya dia gak dibawa ke rumah sakit, langsung ke kantor polisi"

Hyunjin mengangguk.

"Lu tidur aja lagi, ini masih jam empat, gue temenin kok" ujar Felix.

"Iyaa, tapi Lix,"

"Hmm,"































"Gue mimpi Chani ninggalin kita,"

✔24 Hours at Jinyoung's HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang