Hyunjin memperlambat langkahnya, namun tidak berhenti. Jujur ia sangat kelelahan sekarang. Tubuhnya ingin menyerah tapi otaknya bersikeras untuk bertahan.
'Ayo Hyunjin lo pasti bisa'
Hyunjin berbelok ke arah kiri, ke arah pintu kayu dengan motif yang berbeda dari pintu lain yang ada disini.
Cklek
Terbuka. Hyunjin menyalakan senternya.
Ah. Perpustakaan.
Hyunjin segera menyusuri rak-rak penuh buku. Dan tiba diseberang sana, terdapat meja kerja tua lengkap dengan kursi dan candle stick tanpa lilin yang membuat Hyunjin teringat dengan film-film klasik.
Tangan Hyunjin bergerak membuka laci dan menemukan sekotak korek api dan beberapa batang lilin yang dibungkus asal dengan kertas.
Ia menyalakan lilin tersebut karena sekarang, senternya mulai redup.
Lilin menyala membuat area disekitarnya terlihat. Hyunjin mendudukkan dirinya di kursi tua itu hati-hati sembari menyentuh kertas- kertas yang berserakan di atas meja.
"Percobaan J-0.1, Pembedahaan ke-24, apa ini?"
Hyunjin mengernyit, dirinya benar-benar clueless. Kertas-kertas berisi tulisan ilmiah yang tak dimengertinya, membuat rasa pening dikepalanya semakin menjadi.
Untuk mengusir rasa pening dan bosannya ia pun merapikan kertas-kertas tersebut. Sampai gerakannya terhenti saat melihat tulisan yang ditulis dikertas putih, berbeda dengan yang lain, karena yang lain ditulis di kertas kuning gading.
"Anjing pembunuh Siberian J-56" dengan stempel berhasil di sudut kirinya. Hyunjin dengan cepat membacanya. Alisnya berkerut dan sontak berlari menuju pintu.
Chani masih terdiam di dalam terowongan. Perasaannya saat ini sedang tidak karuan. Tangannya memegang erat surat yang ditemukannya tadi sementara pikirannya berusaha untuk fokus memahami kata demi kata yang tertera.
"Oh god," Tubuh Chani menegak, lantas membaca paragraf terakhir surat itu.
"Ini beneran? Astaga Hyunjin!" Ucapnya sambil keluar dan bergerak menjauh.
Hyunjin membuka pelan pintu perpustakaan, kepalanya sedikit keluar untuk menengok ke arah kanan dan ke kiri. Untuk memastikan apakah koridor aman. Tangannya refleks menutup hidungnya saat bau khas binatang menguar masuk ke hidungnya.
Memastikan sekali lagi, Hyunjin menyorotkan senternya yang mulai redup itu ke kedua arah. Syukurlah tidak ada tanda-tanda keberadaan makhluk itu.
Hyunjin mulai keluar perlahan, dan berjalan. Memutuskan untuk menyusuri koridor kiri, untuk kembali ke terowongan, tentu saja untuk menemui Chani.
Koridor yang gelap membuatnya kesulitan. Senter redup miliknya bahkan semakin meredup membuatnya memperlambat langkahnya.
Satu langkah, dua langkah.
Hyunjin menghentikan langkahnya. Instingnya berkata, ada bahaya. Dengan perlahan ia menoleh ke arah kiri.
Diarahkannya senter redup itu kedepan dengan ragu,
"Sial!"
Lampu yang menyala di sepanjang koridor mulai berkurang. Jarak yang satu dan lainnya bisa sampai kira-kira sepuluh meter. Hal itu membuat koridor tampak remang dan menyulitkan.
Setelah membaca surat tadi, Chani bergegas keluar menuju lab sebab ia harus mengambil racun yang digunakan untuk membunuh makhluk itu.
Beruntungnya Chani, ia masih mengingat dengan baik jalan kembali ke laboratorium dan tidak mendapat masalah apapun selain koridor yang gelap.
Chani mendapati pintu laboratorium sedikit terbuka. Dengan waspada ia mendekatkan tubuhnya ke sisi dinding, dan membuka pintu dengan perlahan.
Kosong. Laboratorium aman.
"Syukurlah,"
Chani segera masuk dan berjalan menuju loker. Tempat dimana racun itu disimpan.
Entah sudah berapa lama Hyunjin berlari membuatnya mensyukuri tubuh dan kakinya yang kuat dan bisa diajak kerja sama untuk saat yang genting seperti ini.
Bersyukur juga karena Hyunjin menang lebih cepat dalam hal lari daripada makhluk yang Hyunjin kini tahu harus menyebutnya apa.
"Anjing gila!"
Hyunjin memasuki salah satu ruangan dan menutup pintu masuknya. Ia duduk perlahan seraya mengambil nafas.
Pandangannya mengelana ke seluruh penjuru ruangan dan berkat senter redup yang cukup baik karena tidak mati, ia dapat membaca papan yang digantung dekat sebuah lemari.
'Siberian's Gun'
Deg
Hyunjin merogoh saku celananya dan mengambil kertas yang ditemukannya tadi.
How to kill a Husky Monster
Note :
Bisa terluka, tapi tidak bisa dibunuh dengan senjata biasa
Hanya terbunuh oleh Siberian's gun di room 41
Hanya ada empat peluruHow :
Cukup tembak, tepat di jantung
KAMU SEDANG MEMBACA
✔24 Hours at Jinyoung's House
Mystery / Thriller24 jam yang tak terlupakan bagi Hyunjin dan Chani -2020- ©beenais97