Author POV
Sumpah demi apapun. Reine hari ini datang tepat sebelum bel berbunyi. Nyaris gerbang tertutup rapat jika ia tak menolak ajakan abangnya dan memutuskan untuk naik ojek Depan komplek.
Meski begitu tetap saja sekarang ia tak bisa menjawab saat Bu. Annie menanyakan tugas miliknya."Maaf Bu tapi bukunya hilang. Saya lupa nyimpen" Reine menggigit bibirnya.
"Saya kira kamu anak yang rajin Reine. Meski kamu genius. Apa kamu tahu seberapa pentingnya kita belajar?" Bu. Annie menggeleng kecewa.
Ini dia yang paling Reine tidak tahan. Ia tidak bisa melihat orang lain kecewa padanya.
Ia harus bisa menjadi sosok yang sempurna di depan banyak orang. Termasuk keluarganya."Kamu berdiri di lapangan selama jam pelajaran Reine"
Reine mengangguk. Berjalan pergi.
"Tunggu bu. Tapi buku Reine ada sama saya. Saya lupa mengembalikannya" Alex menyela dari bangkunya.
Reine menghentikan langkahnya
"Alex? Apa kamu mempermainkan saya?"
"Saya gak bermaksud Bu. Jadi Reine bisa tetep ikut kelaskan Bu?"
Alex berjalan kedepan. Menyerahkan buku milik Reine pada Bu. AnnieKelas riuh. Semua sibuk membicarakan Alex yang membela Reine di depan teman sekelas.
Membuat Reine harus menahan malu."Ibu tidak mau tahu. Kalian berdua keluar. Berdiri di lapangan sampai kelas selesai"
"Tapi Bu"
"Tidak ada tapi-tapian Alex."
Keduanya berjalan menuju pintu.
Menggerutu dalam diam.Langit tampak cerah. Cuaca sangat mendukung untuk membuat keduanya berkeringat.
Kelas baru akan selesai satu setengah jam lagi."Thanks ya. Buku Lo beneran ada sama Gue"
Mata Alex yang semula sudah memperhatikan sosok di sampingnya ini semakin melebar.
Tanpa sadar memeluk Reine begitu saja."Beneran?! Syukurlah..."
"Alex... Tapi jangan kayak gini" Reine bersuara setelah beberapa saat tertegun.
Di tambah ia baru menyadari banyak pasang mata menatap mereka dari balik jendela kelas.
"Eh sorry-sorry. Gue reflex"
Keduanya kembali hormat kepada bendera merah putih.
Canggung."Pokoknya kalau ada gosip atau apapun itu Lo harus tanggung jawab"
"Hehehe... Tenang aja. Gue selalu bertanggung jawab kok"
'Kalau jantung Gue kenapa-kenapa lo mau tanggung jawab?'
Reine membatinCahaya mentari pagi mulai menyiram keduanya.
Peluh bercucuran di pelipis.
Sesekali Reine mengibas-ngibaskan seragamnya. Mengusir panas."Nih pake" Alex menyodorkan sapu tangan.
"Bekas Lo gak nih?"
Reine menerima sapu tangan itu. Berlagak mencium sapu tangan yang di terimanya."Gak lah. Ya kali gue ngasih Lo yang bekas"
Reine mengusap peluh yang mulai mengalir.
"Paling juga bekas ngelap kompor"
Lanjut Alex sambil tersenyum jenaka."Serius?!" Reine menjatuhkan sapu tangan itu begitu saja.
Alex tertawa lepas. Memungut kembali sapu tangan yang jatuh. Membersihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ID GUARDIANS
Teen Fiction'ID BANGET SIH LO!!!" Aku kelepasan. Bagaimana tidak? Aku masih tergolong murid baru karena Aku memang baru saja pindah. Tapi sepagi ini Seseorang menghampiri ku dan mengatakan jika aku di panggil ketua OSIS Karena masalah kedisiplinan. Tentu saja s...