Alex POV
Gue dari tadi cuma bisa ngacak rambut gak jelas setiap ngebayangin Reine jalan sama cowoknya.
Masih gak terima.
Gak. Gue masih gak tau kenapa Gue Sebenarnya.
Gak mungkin beneran jatuh cinta sama cewek bar-bar kayak dia.
Kayaknya Gue stres deh belakangan ini gegara tugas OSIS.
Tapi apa hubungannya.
Gue berusaha menutup mata dengan sebelah tangan.
Menatap langit-langit kamar dengan mata tertutup.
Mengusir pikiran gila itu secepat mungkin.
/// ///Avril POV
Aku menutup kembali pintu kamar Alex sepelan mungkin. Menahan tawa.
Mesti Reine yang membuatnya seperti itu.
Tapi kenapa ya?
Terakhir kali melihat dia seperti itu beberapa tahun lalu saat aku dan dia duduk di bangku SMP.
Cinta monyet.Apa lebih baik aku telpon Reine saja untuk memastikan?
Atau mengatur rencana?
Sepertinya pilihan kedua lebih baik.Girls on
Me
Guys tugas kalian udah pada
Selesai belum?Reine–bule
Punya Gue sih tinggal setengah lagi.🙃Ay rempong
Gue belum nih 😂😂😂Me
Ngerjain bareng yuk.
Di rumah Gue 😉Reine–bule
Rumah Lo apa rumah kunyit buluk itu?Ay rempong
Gue sih yes!Me
Ok fix. Gue tunggu ya!Reine–bule
Eh Gue belum setuju woy!Me
Off
Ay rempong
OffAku tersenyum puas. Berjalan riang menuju kamar ku di rumah Alex.
Mempersiapkan buku tugas dan yang lainnya yang ku perlukan.
Seperti biasa. Selama orang tua pergi.
Mesti Tante menyuruh ku untuk menginap saja di rumahnya.
Di karena kan orang tua terlalu sering tugas keluar kota. Tante sky memberi aku sebuah kamar pribadi.
Kamar yang sama seperti milik Alex dan Leonard.
Bahkan kamar itu sudah di dekorasi sedemikian rupa. Hingga membuatku nyaman berada di sini.
Berhubung aku anak tunggal. Jadi aku lebih memilih tinggal di sini bersama yang lainnya. Tidak seperti rumahku yang memiliki hawa kuburan.
Sepi.Aku berlari kecil ketika bel rumah berbunyi. Membuat heran Alex dan Leonard yang sedang asik bermain kartu.
Ayana tertawa melihat ku. Bisa di tebak. Reine merenggut.
Wajahnya sungguh lucu menurut ku.
Tapi selucu apapun wajah mereka. Aku hanya bisa menyungging senyum.Entah kenapa aku tak bisa berekspresi seperti umumnya.
Aku jarang sekali tertawa lepas."Masuk aja deh langsung ke kamar Gue. Yang ke tiga dari tangga"
Ayana mengangguk. Menarik paksa Reine yang tampaknya masih malas melangkah.
"Ay? Kamu kok gak bilang-bilang mau ke sini?"
Leonard langsung berdiri begitu melihat Ayana lewat.
Merapihkan penampilannya yang berantakan.
Menggaruk kepalanya salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ID GUARDIANS
Подростковая литература'ID BANGET SIH LO!!!" Aku kelepasan. Bagaimana tidak? Aku masih tergolong murid baru karena Aku memang baru saja pindah. Tapi sepagi ini Seseorang menghampiri ku dan mengatakan jika aku di panggil ketua OSIS Karena masalah kedisiplinan. Tentu saja s...