Author POV
Avril menunduk. Tangannya memegang botol minuman dingin pemberian Erat.
Cowok itu memberi ruang untung Avril dengan tidak menanyakan apa pun setelah kejadian barusan.
Cewek di dekatnya tentu sedang memikirkan banyak hal.Flashback on
Langit cerah untuk siang yang melelahkan. Seharusnya mereka berniat untuk segera tiba di rumah dan beristirahat setelah kesibukan di sekolah.
Tapi Avril justru masih berada di sana. Niatnya untuk segera mandi dan rebahan jadi tertunda gara-gara cowok di hadapannya. Cowok yang paling dia hindari sejak 5 bulan lalu.
Cowok itu mencegah Avril yang bergegas pulang. Berusaha mengajak bicara."Minggir Gue mau pulang" Avril bersikap acuh.
"Aku perlu bicara AV"
"Jangan sok akrab. Gue gak kenal sama Lo" Avril masih berusaha menghindar dan mencari celah.
"Tapi AV. Gue beneran masih suka sama Lo. Sama Lea itu cuma salah paham"
Avril menutup mulutnya rapat-rapat.
"Lo bilang itu cuma salah paham?"
Avril ingat sekali. Saat itu ia tak sengaja memergoki Angga -mantan Avril- bersama Lea. Teman Hangout bareng dari sekolah yang sama dengan Angga.
Sekali Avril masih diam. Menganggap itu hanya kebetulan dan hal yang wajar.
Tapi untuk seterusnya Avril mendapati Angga berbohong padanya tentang hubungan mereka.
Membuatnya kecewa tentu saja."Cukup. Gue gak mau tau lagi. Mau Lo salah paham atau apapun itu Gue gak peduli."
"AV" Angga bersikeras menahan tangan Avril.
Siapa yang tahu sejak beberapa menit yang lalu Erat juga berada di halaman sekolah. Posisi yang paling dekat dengan gerbang.
"Sorry Lo gak bisa maksa dia"
Erat melepaskan genggaman Angga dari tangan Avril."Siapa Lo? Gak usah ikut campur urusan orang"
"Gue te-"
"Dia pacar Gue" Selak Avril.
Matanya menatap tajam Angga.Angga menyungging senyum miris.
"Jadi Lo udah move on dari Gue?"
"Lo jangan ke GR-an. Lo pikir Lo siapa bisa bikin Gue stuck di satu tempat?"
Avril tak pernah berniat untuk mengatakan hal itu.
Tapi di lubuk hatinya yang terdalam ia sangat tahu jika ia harus bisa melupakan seseorang yang hanya menganggapnya bayang-bayang.
Angga memutuskan untuk pergi tapi sebelum itu ia berbisik pelan di telinga Avril."Aku tau kalau kamu masih menyisakan tempat untuk ku"
Angga kemudian pergi setelah melayangkan tatapan tak bersahabat pada Erat.Flashback off
"Sorry ya Gue malah bawa-bawa Lo ke dalam masalah Gue" Avril mengawali. Ia sudah merasa lebih baik.
"Santai aja kali. Hitung-hitung kita impas. Btw Lo gak apa-apa?"
Avril menyungging senyum.
"Gue bukan gak kenapa-kenapa tapi udah baik-baik aja di banding tadi"
Avril meralat pertanyaan Erat dalam jawabannya."Nah iya itu maksud Gue" Erat merutuki dirinya dalam diam. Ia sepertinya salah tingkah.
"Lo aneh"
"Lo juga"
Avril mengangkat alis. Ia aneh?
"Kok Gue aneh?" Avril menatap Erat penasaran.
Perasaannya sudah kembali seperti semula.
Ia paling benci berlarut dalam masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ID GUARDIANS
Подростковая литература'ID BANGET SIH LO!!!" Aku kelepasan. Bagaimana tidak? Aku masih tergolong murid baru karena Aku memang baru saja pindah. Tapi sepagi ini Seseorang menghampiri ku dan mengatakan jika aku di panggil ketua OSIS Karena masalah kedisiplinan. Tentu saja s...