CHAPTER 13 "Complicated"

12 0 0
                                    

Terkadang seseorang tak cukup dekat hanya karena mereka pernah saling menyapa dan menertawakan satu hal yang sama.

Hari ini mereka menyelesaikan tugas di cafetaria dekat studio tempat Erat melakukan pemotretan.
Cowok itu terlalu sibuk akhir-akhir ini.
Manager Erat menuntutnya untuk memenuhi standar pendapatan bulanan. Perintah agensi.

"Di mana studio Lo?" Avril memecah keheningan. Memulai percakapan setelah konsentrasi mengerjakan soal.

Erat menunjuk gedung pencakar langit di sebrang jalan.

"Lo ER, kalau Gue yang nanya gak pernah jawab. Asal cewek Lo yang nanya aja gercep banget🙄" Leonard menimpali.
Mengungkap fakta.

"Ett,, bedalah peleh, Lo mau jadi ceweknya Erat?"
Alex menoyor kepala Leonard.

Erat dan Leonard langsung mengutuk Alex. Bergidik.

"Gue masih waras. gila" Erat protes.

"Jangan dong Alex... Nanti Gue Ama siapa?"

Wajah polos Ayana mengundang tawa. Di tambah ekspresi Leonard yang mendukung.

"Ya gak mau lah Ay,, ada bidadari kenapa Gue harus sama pantat panci" Leonard melakukan "Aegyo" –bertingkah lucu menurut bahasa orang Korea.

"Jangan gitu kak,, nanti ampela aku copot" Ayana balas melakukan Aegyo.

Reine menutup mulutnya. Menahan tawa.
Avril sudah tertawa sejak tadi.
Tak ada yang tahan dengan tingkah menggemaskan Ayana.
Dia sangat menarik.

Do you think, do you think tell me now,
What's my think, what's my think tell me now...

Untuk kesekian kalinya. Handphone Erat berdering. Manager Erat tak henti-hentinya menelepon.
Dan untuk kesekian kalinya juga Erat mengabaikannya.
Tapi detik berikutnya seseorang menjewer telinga Erat.

"Bagus ya Lo. Dari tadi gak ngangkat telpon dari Gue"

"A,aduh kak! Jangan di tarik!"
Erat meringis menahan tangan kakaknya.

"Eh, hai benalu 2! 😜" tiba-tiba ia menyapa Avril. Mereka pernah bertemu sebelumnya.

"Hai kak" Avril balik menyapa kaku. Ternyata manager Erat adalah kak Amy.

"Gimana hubungan Lo sama si kunyuk ini?"

Erat berhenti meringis. Pertanyaan yang terlalu tiba-tiba.

"Baik kak. Baik banget"Erat menjawab.

"Gue gak nanya sama Lo!" Dia menjitak Erat kesal.

"Baik kok kak. Cuma akhir-akhir ini dia rada sibuk aja" Avril mengeluh. Sangat alami.

"Wah... Bener juga sih, tapi sorry ya. Dia cuma sibuk sampai hari ini aja kok. Setelah itu terserah deh kalian pada mau ngapain"

"Bener kak?" Mata Erat berbinar.

"Lo harus berterima kasih sama Avril kunyuk!"

"Kok gitu?!"

"Kalau bukan dia yang jadi cewek Lo mungkin Lo masih harus kerja sampai akhir bulan."

"🤔🤔🤔" Semua yang berada di situ langsung di buat bingung. Bertanya-tanya.
Tapi kemudian diam-diam mereka juga menyungging senyum.
"😏😏😏"

"Kalau Gue yang nanya berarti gak bakal ngaruh ya kak" Alex iseng bertanya.

"Kalau Lo yang nanya? Kerjaan dia bakal di perpanjang sampai akhir tahun!"

Seketika meja mereka penuh dengan tawa.

Setelah itu mereka berakhir di studio Erat.
Studio yang cukup luas.
Ada beberapa alat musik tersusun rapih di dalam ruangan.

THE ID GUARDIANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang