Erat memperhatikan Avril yang sejak datang sudah merenggut. Ia juga berada di kantin untuk sarapan.
Entah sudah berapa piring batagor habis di tangannya.
Reine ataupun Ayana belum ada yang datang.
Padahal pagi ini cuaca cukup cerah.
Berbanding balik dengan wajah Avril.
Erat mau tak mau menghampiri Avril. Bagaimanapun juga rencana mereka harus berjalan lancar bukan?
Siswa yang melihat ini akan curiga dan menyimpulkan sesuatu yang tidak pasti baik. Kebetulan tadi ia juga memesan seporsi batagor."Lo baik-baik aja? Pagi-pagi gini muka Lo udah kayak topi bocah ulang tahun" Erat meletakkan piring batagor di depan Avril.
"Suka-suka Gue ah" meski jawaban Avril cukup ketus tapi tangannya tetap menyendok batagor pemberian Erat.
"Jangan makan Mulu. Nanti Lo terbang gegara kebanyakan gas" canda Erat.
"Di kata Gue balon" Avril manyun.
Tangannya kini malah sibuk mengaduk-aduk batagor."Ya udah kalau Lo masih mau makan. Tapi abis ini Lo bisa kali cerita ke Gue Lo kenapa"
"Gak ada hubungannya sama Lo"
"Kayaknya ada hubungannya sama Gue deh. Secara Lo kan pacar Gue"
"Lo inget aja kalau kita harus akting. Gue aja lupa" Avril tertawa kecil. Menyerah untuk mengelak.
"Anak baru di kelas kita. Buntutnya Alex. Dari kecil gak pernah nengok sedikitpun ke Alex. Malah ninggalin Alex gitu aja. Terus sekarang setelah 7 tahun dia malah Dateng dan balik deketin Alex. Coba Lo bayangin gimana kalau Reine tau?!" Avril mengusap wajahnya kasar.
Erat malah tertawa.
"Lo khawatir sama Alex atau sama Reine?"
"Dua-duanya lah... Satu saudara Gue. Satunya lagi sahabat Gue😥"
"Lo tenang aja... Alex gak bakal nyerah gitu aja sama perasaanya.😇"
Erat memegang tangan Avril menenangkan."Tapi Gue khawatir sama Reine. Lo tau kan Reine hampir lompat bunuh diri gara-gara masalah keluarganya😥"
Tanpa sadar. Avril juga menggenggam erat tangan Erat. Menyalurkan emosi yang dia tahan."Iya Gue tau... Lo tenang aja ya"
Erat mengacak rambut Avril dengan sebelah tangannya. Melempar senyum.
Avril mengangguk. Semoga saja ia tak percaya pada orang yang salah.
Avril dengan cepat meraih handphone nya demi mendengar notifikasi.
Walaupun ia bukan Ayana dan tidak akan seperti Ayana. Tapi ia juga perempuan yang kodratnya suka gosip.Monica❤️
Like❤️:3.455 coment🗨️:789
Monic❤️: Akankah ini menjadi cinta?
Terlalu mustahil kah?"CK!"
"Kenapa?"
Avril malas menjelaskan. Jadi dia memberikan begitu saja handphone nya pada Erat. Membiarkan Erat melihat sendiri posting terbaru Instagram Monic.
"Menurut Lo Alex tau?"
Avril mengangkat bahunya.
Beranjak."Balik yuk. Sebentar lagi bel masuk. Lo sebagai OSIS gak boleh telat."
"Perhatian banget sih pacar Gue😘" lagi-lagi Erat mencoba bergurau. Alhasil dia mendapat pukulan kecil dari Avril😒.
Erat menyadari ada yang salah dengan kelasnya. Pintu kelas setengah tertutup. Padahal sebelumnya jelas terbuka lebar.
Ia dan Avril masih berada di ujung koridor saat Reine hendak mbuka pintu kelas.
Tapi entah dari mana datangnya. Tahu-tahu Alex sudah mengganti posisi Reine agar cewek itu tetap berada di belakangnya.
Seember air tumpah begitu saja mengenai Alex.
Bajunya basah kuyup.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ID GUARDIANS
Ficção Adolescente'ID BANGET SIH LO!!!" Aku kelepasan. Bagaimana tidak? Aku masih tergolong murid baru karena Aku memang baru saja pindah. Tapi sepagi ini Seseorang menghampiri ku dan mengatakan jika aku di panggil ketua OSIS Karena masalah kedisiplinan. Tentu saja s...