Happy reading....
___________________________
Tak... Tak...
Bu Ratna membenturkan spidol ke papan beberapa kali. "Kalian sudah paham materi ini?" tanya Bu Ratna kepada murid-muridnya.
"Iya, Bu..." Mereka menjawab serempak dengan asal. Yang penting pelajaran biologi dari Bu Ratna segera berakhir dan mereka bisa belanja ke kantin untuk beristirahat. Sedari tadi ada yang tidur, melamun karena tidak mengerti, dan tidak sedikit pula yang selalu fokus ke arah guru muda yang benar-benar cantik saat mengajar itu.
"Oke, coba Ibu tes sekarang."
Mata semua murid langsung membelalak kaget, bahkan yang tadinya tidur pun, langsung terbangun mendengar ucapan Bu Ratna. Berbeda dengan Devin, cowok itu sama sekali tidak merubah raut wajahnya. Ya ... masih tetap datar seperti dinding.
"Oke, Bian," ucap Bu Ratna.
"Duh! Kenapa gue sih?" gumam Bian kecil, tapi suaranya tetap sampai di telinga Devin yang duduk di di depannya. "Aduh, ini Ibu Ratna yang cantik, kenapa harus gue?"
"Coba jawab pertanyaan Ibu. Apa itu jaringan saraf dan apa saja jenis selnya?"
"Saraf? Saraf cinta, Bu?" tanya Bian kembali. "Yang bisa bikin hati berdebar-debar itu, kan?"
Semua murid langsung bersorak riuh mendengar jawaban Bian. Suara bass milik para siswa tak kalah nyaringnya dengan suara heboh milik cewek-cewek yang ada di kelas itu. Kelas mulai ribut seperti pasar, seakan sangat antusias dengan jawaban Bian.
Setelah mendengar jawaban Bian, kini semua murid langsung berlomba-lomba mengangkat tangan hingga berhasil membuat Bu Ratna dibingungkan.
Guru muda, tinggi dan tentu saja cantik, selalu menjadi idaman para siswa di kelas itu. Dengan sabar, guru itu menunjuk salah satu dari sekian banyak murid yang sedang antusias mengangkat tangan.
"Oke, coba kamu jawab," suruh Bu Ratna sembari menunjuk seorang siswa.
"Saya mau nambahin lagi jawabannya Bian, Bu. Saraf cinta itu kan selalu bikin berdebar-debar, berarti kalau saya liat Ibu trus langsung berdebar-debar, saraf cinta saya lagi berfungsi dong, Bu?"
Sorakan bahagia terdengar riuh dari kaum cowok. Sedangkan yang cewek? Ya ... ikut bersorak juga, namun menyoraki para cowok yang sekarang mulai modus dengan guru muda dan cantik seperti Bu Ratna. "Woy! Modus lo pada!" teriak para perempuan di kelas itu, hingga kelas menjadi riuh.
Bu Ratna menjadi kebingungan sendiri melihatnya. Banyak siswa yang saling berperang lemparan kertas dengan para siswi. Benar-benar seperti anak kecil.
Tak... Tak...
Bu Ratna kembali membenturkan spidolnya ke papan, "Udah jangan ribut! Nanti kalau ribut, Ibu jemur kalian semua di lapangan."
Mendengar hal itu, seketika semua murid langsung mengunci mulut mereka rapat-rapat agar tidak mendapat hukuman. Berbeda dengan Devin yang sudah menutup mulut sejak tadi dan tidak menggubris keributan itu.
Bu Ratna menghela napasnya sejenak sembari menoleh ke arah Devin yang selalu tenang sejak tadi. "Oke, coba Devin aja yang jawab."
Devin mengangguk, cowok itu berdiri di tempat. "Jaringan saraf terdiri dari kumpulan beberapa sel saraf, yang berfungsi untuk pengolahan informasi dan pembangkitan respon." Devin melirik ke arah kanan dan kiri sejenak, melihat wajah teman-temannya yang menatap dirinya sambil menganga heran. Ia tidak tahu mengapa.
Devin kembali menghela napas, "Ada dua jenis sel dalam jaringan saraf, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron adalah jaringan utama dalam jaringan saraf. Neuron berperan dalam menerima dan mengirimkan impuls listrik. Kerja dari neuron ini didukung oleh neuroglia. Fungsi sel neuroglia ini adalah untuk mempertahankan homeostatis, membentuk mielin saraf, dan juga memberikan perlindungan bagi neuron."
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [TELAH TERBIT] ✅
Novela Juvenil[BEBERAPA PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Tempat yang paling hangat itu, dalam pelukan lembut Bunda. Tempat yang paling aman itu, dalam dekapan lengan lebar Ayah. Saat-saat yang paling menyenangkan adalah saat aku masih bisa menggen...