Trouble : : 17

1.5K 220 130
                                    

Happy reading...

_____________________________

"Siapa lo?" tanya Devin sembari menyandang sebelah tasnya.

Seno tersenyum sinis, "Lo Devin, kan?"

"Oh.. Lo yang tadi pakai boxer pink sambil joget-joget depan sekolah gue itu, kan?" tanya Devin membalas sinis senyuman Seno.

Seno menoleh ke arah Sastra dan Arkan dengan raut wajah yang sudah mulai berubah. Ia kembali menatap Devin, "Lo ngehina gue?"

"Itu lo sendiri yang ngehina diri lo di depan semua orang."

"Itu semua gara-gara Devan, lo paham?!" tegas Seno langsung.

"Nggak usah banyak basa-basi! Intinya lo mau apa?" Devin menatap Seno tajam.

Tiba-tiba ada dua orang lainnya datang mendekat dari arah kanan dan juga kiri, membuat pasukan geng Seno semakin banyak. Kini mereka berjumlah lima orang. Devin menatap mereka dengan siaga, bersamaan dengan tatapannya yang melihat ke cara berpakaian mereka. Dua kancing seragam paling atas dibuka beserta dengan tindik di telinga masing-masing.

Kini lima orang itu telah berada di depan Devin. Jika dilihat-lihat, mereka memang lebih mirip seperti preman daripada anak sekolahan.

"Apa-apaan nih maksudnya?!" tanya Devin langsung sembari melihat mereka satu per satu.

Seno terkekeh sinis, "Lo takut?"

Devin mengepalkan tangannya, ini bukan kali pertama ia harus berhadapan dengan perkumpulan geng. "Gue nggak ada masalah sama lo semua!"

Seno semakin tersenyum sinis, "Gue pengin tau seberapa kemampuan lo."

Mereka berlima langsung mengepung Devin di tengah seorang diri. Mereka saling meregangkan tangan mereka masing-masing seperti berusaha mencari ancang-ancang untuk memberikan bogeman.

"Lo mau berantem sama gue?" tanya Devin sinis ke Seno.

"Lo takut?"

Devin mengepal tangannya kuat, ia kini melihat ke arah orang-orang yang saat ini juga telah mengepung dirinya sendiri di tengah. "Kalian mau keroyok gue? Pengecut!"

"Kita liat seberapa kemampuan lo!" Seno tersenyum sinis.

Devin mengepal kedua tangannya di depan dada seperti siap meninju. Matanya tetap terjaga melihat ke sekeliling. "Sini lo maju satu per satu!"

Mereka langsung berlarian menghampiri dan melawan Devin satu per satu. Devin masih bisa melawan dan memberikan pukulan mantap kepada mereka. Cowok itu sedikit mempelajari cara bela diri dari Key saat itu. Ia melihat bagaimana cara Key mengelak dan memukul hingga lawan jatuh dan tumbang. Kini Devin menerapkan teknik itu kepada mereka semua.

Bruugghh... Braagghhh... Bruugghh...

Devin masih memiliki energi untuk melawan mereka. Sesekali senyum puas tampak di wajahnya ketika teknik bela diri yang ia pelajari dari Key, berhasil membuat lawan tumbang. Walaupun ia merasa lelah, tapi dirinya tetap mencoba untuk fokus dan siaga. "Cuman segitu kemampuan lo semua?!"

Hampir semua geng Seno jatuh tersungkur, menyisakan Seno yang masih belum melawan di jalanan sepi itu. Kini Devin mengerti kenapa mereka membawanya ke sana. Ternyata mereka sedang menyiapkan tempat yang cocok untuk beradu jotos dengannya.

Key, teknik bela diri lo beneran manjur, batin Devin dalam hati sembari tersenyum puas.

Dua orang diantara mereka bangkit kemudian langsung mencoba untuk melawan Devin kembali. Tapi dengan segera Devin memberikan hadiah pukulan dan bogeman yang mantap. Devin tersenyum ke arah Seno, "Maju lo!"

TROUBLE [TELAH TERBIT] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang