1

7.9K 526 3
                                    

Jalanan besar, dipenuhi oleh banyak orang, dengan lampu jalan sebagai penerangan.

Tidak sekalipun ia merasa seperti orang-orang yang begitu menikmati moment seperti itu.

Tidak pernah.

Semua yang ada di dunia ini bukanlah milik kita, mutlak hanya Tuhan yang menentukan bagaimana nasib seseorang.

Apakah dia akan bahagia atau terpuruk, hanya Tuhan yang bisa menentukan.

Dan ia percaya, kehidupannya yang selama ini ia rasakan itu semua berkat Tuhan.

Ia tidak akan membenci ataupun mengumpat, hanya rasa syukur yang selalu ia rapalkan.

Walaupun kehidupannya yang bisa dibilang kurang, tidak membuatnya sedih.

Ia merasa cukup dengan semua ini.

Dengan santai ia bersandar pada sebuah bangunan kokoh, memainkan ponselnya. Menikmati kesendiriannya.

Brugh

Sialnya, ia tertabrak oleh seseorang. Dan lebih sialnya lagi, ponselnya terlempar dan hancur.

"HEI KAU!"

Sosok itu langsung menghadap ke arahnya.

"Hmm, kau memanggilku?"

Seketika ia tidak jadi marah karena mengingat jika saja mungkin ini sudah jalannya bahwa ponselnya hancur.

"Lupakan."

Sosok itu langsung mengejar dan menghalangi jalan.

"Kau harus menyelesaikan apa yang akan kau katakan. Kau memanggilku kan?"

"Iya, hanya itu."

Sosok itu bersiul, "Kau seharusnya marah karena ponselmu rusak, mengapa kau tidak jadi marah?"

Ia hanya bisa menarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan.

"Aku pikir mungkin sudah saatnya ponsel itu rusak, sudahlah."

Namun, sosok itu menarik tangannya.

"Lepaskan."

Sosok itu tidak menghiraukannya, membuatnya pasrah.

Mereka terus berjalan, yang akhirnya mereka sampai di sebuah counter yang berisikan berbagai macam ponsel.

"Aku akan menggantinya."

"Tidak perlu."

Sosok itu terus menariknya, tidak memperdulikannya.

Akhirnya ia hanya bisa mengikuti sosok itu, dengan kesal.

Dengan tangannya yang masih digenggam, ia mencoba melihat-lihat, begitu banyak ponsel keluaran terbaru.

Tanpa sengaja ia melihat sesuatu yang menarik.

Sosok itu melihatnya, dan mencoba melepaskan genggaman tersebut agar ia bisa leluasa melihatnya.

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang