12

2K 290 3
                                    

Jeno sekarang sedang dalam perjalanan menuju apartemen milik Yangyang dan Jaemin.

Ia tidak menyangka ayahnya akan mengijinkannya pergi.

"Ayah, bolehkah aku mendapatkan hari liburku?"

"Kau bersama pemuda itu?"

"Iya, aku mengajaknya."

Ayahnya menyeruput kopi tersebut.

"Baiklah, nikmati waktu kalian."

Jeno pun menatap ayahnya, dan membungkuk di hadapan ayahnya.

"Terima kasih ayah."

"Berapa hari?"

"2 hari."

"Baiklah."

Dengan begini, ia bisa bebas menikmati waktunya bersama Jaemin.

Sesampainya di sebuah bangunan, ia melihat Jaemin yang berada di lantai atas seperti menunggu dirinya.

"Jaem, turunlah."

"Tunggu ya."

Ia bersandar pada mobilnya, sambil bersiul.

"Jeno, aku sudah siap."

Melihat penampilan Jaemin, selalu manis terlebih menggunakan warna yang soft.

"Ayo kita masuk."

"Aku akan pamit pada Yangyang.

YANGYANG, AKU PERGI DULU. JAGA DIRIMU YA."

"IYA, SELAMAT BERSENANG-SENANG."

Mereka pun masuk dalam mobil, dengan Jeno yang langsung menekan tombol menurunkan kaca mobil. Jaemin langsung melihat keluar dan melambaikan tangan pada Yangyang.

-

-

-

"Huwaaa, besar sekali."

"Ini villa keluarga kami."

"Luar biasa, apa ada yang tinggal di sini?"

"Tidak, sesekali kami akan kesini."

Jaemin pun mengangguk, "Aku tidak menyangka, ini luar biasa."

"Kau akan lihat nanti."

Setelah mereka sampai, Jeno pun membuka pintu.

Memperlihatkan ruangan yang begitu indah, perpaduan warna dan barang-barang membuat kesan elegan.

"Ya Tuhan, ini seperti surga."

Jeno memeluk pinggang Jaemin, "Kau senang?"

"Tentu saja."

Jaemin pun membalikkan tubuhnya, dan langsung mengecup bibir Jeno.

"Terima kasih Jen."

Jeno mencubit pipi tersebut, "Kau mulai berani ya . . ."

Perkataannya di sambut tawa pemuda manis itu.

"Baiklah, kita harus menaruh barang-barang."

"Kamarnya ada di lantai atas."

"Ayo."

Jaemin menarik tangan Jeno, yang tersenyum.

"Ini pintu kamarnya?"

"Buka saja."

Jaemin langsung membuka pintu tersebut, ia memekik kegirangan.

"Waaahhhh."

Dan langsung menjatuhkan dirinya pada ranjang tersebut.

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang