16

1.6K 227 1
                                    

Di malam hari, Jaemin dan Yangyang pergi ke sebuah toko, sepertinya sedang membeli persediaan makanan.

Sesampainya mereka di apartemen, hujan turun membasahi kota.

"Hujan . . ."

"Kita harus segera menaruh barang-barang ini."

Mereka akan masuk, namun Jaemin melihat sesuatu.

"Apa itu?"

"Ada apa Jaem?"

"Coba kau lihat."

Seseorang tengah berada di tengah jalan.

"Kita harus membawanya berteduh."

Mereka pun turun, dan mendatangi sosok itu.

"Hei kau!"

Jaemin mencoba mendekatinya, dengan Yangyang berada di belakangnya.

Setelahnya, Jaemin terkejut.

"Haechan?"

"Cepat bawa dia."

Yangyang dan Jaemin langsung merangkul Haechan membawanya pergi dari sana.

"Kita bawa ke apartemen saja."

Mereka pun menaiki tangga, dan sampai ke apartemen mereka.

"Silahkan masuk, aku akan ambilkan handuk dan air hangat."

Yangyang langsung bergegas, sedangkan Jaemin menemani Haechan yang menggigil dan terus mengeluarkan air mata.

"Ini handuk dan air hangatnya, sini kemarikan tanganmu. Jaem, kau keringkan dia."

Yangyang membasuh tangan Haechan, sangat dingin.

Jaemin pun mengeringkan rambut Haechan.

"Apa yang terjadi padamu Chan?"

"Jaemin . . ."

Ia kembali menangis, Jaemin langsung memeluknya.

"Ayahku . . . menamparku."

Benar saja, jika ada bekas di pipinya.

"Aku senang saat mendengar pertunangan kami di batalkan, tapi ayah sangat marah padaku.

Ia terus membentak, memukulku, aku tidak masalah. Dan hal yang tidak ku duga, ayah menamparku . . . aku tidak percaya ini.

Akhirnya, mereka mengusirku . . . "

Jaemin dan Yangyang saling melemparkan tatapan.

"Kalian saling kenal?"

Jaemin mengangguk.

"Aku benci mereka, apa mereka pikir aku ini anaknya atau tidak?

Aku seperti boneka saja yang terus menerus menuruti permintaan mereka.

Aku lelah."

Jaemin mengusap punggung itu, memberi ketenangan untuknya.

"Apakah, aku boleh tinggal di sini?"

"EEEHHH???"

Mereka berdua terkejut.

"Apa kau yakin?"

"Iya, aku rasa lebih baik di sini saja."

"Bagaimana denganmu Yang?"

Yangyang tersenyum, "Apa boleh buat kan."

Haechan langsung memeluk Yangyang, "Terima kasih."

"Tentu, kau teman Jaemin kan? Maka aku juga temanmu."

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang