8

2.1K 337 1
                                    

Rasanya Jeno ingin pergi menjauh, jika saja ibunda tercinta tidak memohon padanya.

Dan berakhir terkurung bersama Haechan.

"Aku tidak terima ini."

Haechan frustasi akan perbuatan orang tuanya.

"Padahal aku ada janji dengan Mark, sialan."

"Kau pikir hanya dirimu yang merasa seperti itu?"

Jeno ingin sekali bertemu dengan Jaemin.

"Jika tidak ada pengawal, aku bisa saja kabur dari mereka. Apa yang harus kita lakukan Jen?"

"Aku tidak tahu."

Ia tidak bisa membantah permintaan ibunya, namun tidak dengan ayahnya.

"Aku lapar sekali, ayo kita makan. Aku tahu tempat mana yang kuenya sangat lezat."

"Baiklah."

Mereka pun pergi dengan Haechan lebih dulu berada di depannya.

Langkah demi langkah mereka lalui, hingga mereka sampai di tempat tersebut.

"Ini . . ."

"Ayo Jen, cepat."

Dengan perasaan was-was, ia masuk ke dalam Cafe tersebut.

"Selamat datang, ada-

Sosok itu terkejut, membuat Jeno tidak dapat berkata-kata.

"Aku ingin choco oreo milkshake dan strawberry cheese cake.

Jeno, kau ingin apa?"

Haechan memandang Jeno tidak mengerti, "Hei Jen."

"A-apa?"

"Kau pesan apa?"

"Aku jus Alpukat saja."

Jeno menatap Jaemin yang sepertinya sedang menghindar dari pandangannya.

"Baik, silahkan tunggu ya."

Jaemin pun berbalik ke arah dapur tanpa melihat dirinya.

Jaemin . . .

"Jeno."

Ia pun hanya bisa mengikuti Haechan dari belakang, dan mengambil tempat mereka.

"Aku jadi teringat ketika kita masih kecil, kau akan terus menangis bila tidak dibelikan susu."

Jeno tersenyum sinis.

"Apalagi ketika kau bahagia sekali saat mendapatkan kue, dan kue itu hancur karena dirimu yang tidak sabar untuk memakannya."

"Yak, aku malu sekali."

"Itu ulahmu sendiri."

Mereka pun menikmati waktu mereka akan masa lalu, hingga mereka tak sadar jika pemuda manis itu menatap mereka dari jauh dengan membawa pesanan mereka.

"Bisakah kau saja yang antar pesanan ini?"

"Ada apa Jaem?"

"Hanya sedikit pusing."

"Kau istirahat saja, sini biar aku yang antar."

Jaemin tidak ingin bertemu Jeno.

"Ini pesanan kalian."

Jeno pun melihat sekitarnya, namun tidak ada Jaemin. Apa Jaemin sudah pulang?

"Kau sedang apa?"

"Tidak, tidak ada."

Ia pun mengeluarkan ponselnya, mencoba mengirimkan pesan pada pemuda manis itu.

Pemuda manis itu mengambil ponselnya, dan melihat sebuah pesan.

Jeno
Kau dimana?
Apa kau pulang?

Jaemin menggigit bibirnya, ia tidak ingin Jeno khawatir.

Jaemin
Aku sedang istirahat
Aku baik-baik saja
Nikmatilah makanannya

Jeno pun mencoba melihat lagi ke arah meja kasir, tidak ada Jaemin. Sepertinya dia berada di belakang.

"Kau mencari siapa sih Jen?"

Ia pun menggenggam ponselnya, "Dia."

"Apa? Dia ada sini?"

Sebuah anggukan membuat Haechan tersenyum girang.

"Dimana dia? Kenalkan dia padaku."

"Tidak, tidak sekarang Chan."

Ia ingin mencari tahu, apakah Jaemin juga menaruh perasaan padanya atau tidak.

Jeno pun membalas pesan tersebut.

Jeno
Besok, aku akan berkunjung ke rumahmu.

Jaemin hampir saja terjatuh melihat pesan tersebut, "Astaga, dia benar-benar . . ."

Jaemin
Baiklah, aku menunggu.

Jeno pun tersenyum saat mendapatkan balasan tersebut.

"Oho, kau benar-benar sedang jatuh cinta huh?"

Benar.

Ia jatuh cinta pada Jaemin.

Ia jatuh cinta pada Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang