4

2.5K 387 1
                                    

"Tuan Jeno, Ayah anda telah menunggu di ruang tamu."

Jeno hanya bisa menghela napas, pasti masalah pertunangan.

Ia pun melangkah menuju ruang tamu, dan bisa dilihat jika Ayahnya benar-benar menunggunya.

"Malam Ayah."

"Kau sudah pulang? Duduklah."

Jeno menurut, "Dimana Ibu?"

"Ibumu sedang keluar bersama keluarga yang akan ditunangkan denganmu."

Jeno menutup matanya, sudah ia duga.

"Ayah, aku mohon. Aku tidak ingin di jodohkan."

"Ayah hanya ingin anaknya bahagia, maka dari itu Ayah dan Ibu mencarikan pasangan yang cocok untukmu kelak."

"Tapi tidak dengan perjodohan ini."

Tak

"Kau melawan?"

Jeno hanya bisa menahan amarahnya, dengan tangannya yang terkepal.

"Aku tidak menginginkan ini.

Aku akan ke kamar, nikmati waktu Ayah."

Langsung saja ia pergi menuju kamarnya, dengan menutup pintu kamarnya keras.

Mendudukan dirinya di sebuah ranjang berukuran besar.

Mereka benar-benar . . .

Jeno pun melepaskan jas dan dasinya.

Drrt

Drrt

Ponselnya berdering, ia melihat jika Jaemin menghubunginya.

Ia pun menerima panggilan itu, "Halo?"

"Jeno? Kau baik-baik saja?"

"Mengapa kau menanyakan itu?"

"Aku merasa jika kau sedang tidak baik-baik saja."

Jeno tercengang, bagaimana bisa Jaemin tahu?

"Aku baik-baik saja."

"Syukurlah. Baiklah akan aku tutup, jangan lupa makan dan istirahat yang cukup Jeno~"

Pip

Jeno membaringkan tubuhnya, "Jika seperti ini, aku tidak bisa meninggalkanmu Jaem. Apa yang harus aku lakukan?"

Ia akui di kepalanya selalu dipenuhi oleh pemuda manis itu.

Mungkin dengan mandi, bisa membuatnya tenang.

🌱🌱🌱

Jaemin menatap ponselnya, ia yakin jika Jeno sedang tidak baik-baik saja.

"Apa dia ada masalah?"

Entah mengapa ia menjadi peduli kepada orang lain. Mungkin saja karena Jeno berani mengajaknya berbicara, jadi hubungan mereka seperti ini.

"Semoga Tuhan melindunginya."

Namun, tetap saja Jaemin masih memikirkan Jeno.

Namun, tetap saja Jaemin masih memikirkan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang