3

2.8K 403 2
                                    

Keesokannya, Jaemin bekerja di sebuah Cafe.

"Jaemin, bisa kau layani meja sana?"

"Baik."

Ia bekerja sesuai dengan keinginan bosnya. Jika bosnya mengatakan kau bekerja hari ini, maka kau hanya perlu mengikutinya. Tidak menyesuaikan jadwal seperti pekerja lainnya.

Karena di Cafe ini, pekerjanya sangat banyak.

Jaemin termasuk pegawai rajin, tidak pernah sekalipun ia mengecewakan pelanggannya.

"Ini pesanannya, silahkan dinikmati ya."

Tak lupa senyumannya yang membuat para pelanggan menyukai aksennya yang begitu baik.

Ting ting

"Selamat da-

"Jaemin? Kau bekerja disini?"

"Oh! Jeno."

Jaemin langsung menuju ke arah bagian kasir.

"Iya, aku bekerja disini. Kau pesan apa?"

Jeno menatap Jaemin, "Apa kau bisa berikan rekomendasi padaku?"

"Tentu, aku akan merekomendasikan cheese cake dengan vanilla float yang dipadukan buah kiwi."

"Baiklah, aku pesan itu."

"Okay, kau bisa mengambil tempat dudukmu."

"Tapi, kau harus menemaniku."

Jaemin mengerucutkan bibirnya, "Aku harus minta ijin dengan yang lain."

"Kau bisa Jaem, ini waktu istirahatmu."

Jaemin menoleh kepada rekan kerjanya yang berada di sampingnya.

"Tenang saja."

"Baiklah, jangan lupa pesanannya ya."

"Serahkan saja padaku."

Jaemin pergi lebih dulu diikuti Jeno.

"Duduklah Jen."

Mereka pun duduk di bagian agak belakang.

"Jadi, kau bekerja Jeno?"

Jeno mengangguk, "Aku memegang perusahaan Ayahku."

"Kau CEO?"

Jaemin menyentuh tangan Jeno.

"Kau pasti lelah Jen."

Jeno menatap Jaemin, ia tidak dapat menebak bagaimana Jaemin sebenarnya.

Ia bisa menjadi dingin, polos, dan pengertian.

"Ini pesanan untuk tuan tampan."

"Terima kasih."

Jeno pun mulai menyantap kue tersebut, dan wajahnya seperti terkejut.

"Ada apa? Apakah tidak enak?"

"Aku tidak tahu, coba kau rasa."

Jeno menyuapkan kue tersebut ke arah pemuda manis itu.

"Hmm, enak kok."

"Berarti tidak masalah."

"Kau mengerjaiku?!"

Jeno tertawa pelan, membuatnya lebih tampan seperti itu. Jaemin pun menatap Jeno begitu dalam.

"H-hei, apa yang kau lihat?"

" . . . Kau tampan Jeno."

Jeno pun berdehem, "Benarkah?"

Kedua tangan Jaemin menyentuh wajahnya, ia bisa merasakan sentuhan pemuda manis itu.

"Tentu, aku sangat menyukai senyumanmu."

Jeno merasakan debarannya menjadi dua kali lebih cepat, rasanya ia akan meledak jika terus mendengar pujian dari Jaemin.

"Ah, terima kasih Jaem."

Jaemin memberikan senyuman, dengan menjauhkan tangannya dari wajah Jeno.

"Sama-sama."

Ia sudah biasa mendengar pujian dari wanita lain, kali ini sangat berbeda ketika Jaemin yang memujinya.

Dengan menyentuh dadanya, ia yakin bahwa dirinya jatuh pada pesona pemuda manis itu.

Dengan menyentuh dadanya, ia yakin bahwa dirinya jatuh pada pesona pemuda manis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang