13

2K 279 4
                                    

"Lebih baik, kita batalkan saja."

"Tidak bisa, kita sudah membicarakan ini."

"Akan lebih baik jika kita tidak melakukannya, ini untuk kebaikan mereka."

"Bagaimana dengan kesepakatan kita?"

"Tidak, aku memilih kebahagiaannya. Seharusnya kau juga melihat bagaimana dirinya, kau harus tahu apa yang sebenarnya dia inginkan."

"Tapi aku tidak sudih dia bersama orang seperti itu."

"Inilah jalan kehidupan. Kita hanya sebagai makhluk, Tuhan tahu jalan mana yang kau pilih.

Jika kau hanya melihat tingkat sosialnya saja, apa yang akan terjadi jika kita yang mengalaminya?

Pikirkan baik-baik."

🌱🌱🌱

"Jeno, bangunlah."

"Biarkan seperti ini."

"Tapi, kita harus mandi."

"Nanti saja, aku ingin seperti ini."

Jaemin jengah dengan tingkah Jeno yang begitu manja, setelah mereka makan tiba-tiba Jeno membawa dirinya ke dalam pangkuan Jeno dan memeluknya.

"Ayolah Jen."

"Baiklah, ayo kita mandi."

Jaemin pun turun dari pangkuan tersebut, dan menaiki tangga. Namun ia memekik sadar akan ucapan Jeno.

"Kau bercanda kan Jen?"

"Apa aku terlihat bercanda?"

Jaemin langsung berlari ke dalam kamar, mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi.

Jeno yang masuk ke dalam kamar, mencoba mengetuk pintu tersebut.

"Jaem, aku ingin masuk."

"Tidak, aku akan mandi."

"Bukankah kita akan mandi berdua?"

"Tidak, aku tidak mau."

Jeno terkekeh, "Kau serius?"

"Jangan menggodaku Jen."

Ia tertawa mendengar penuturan tersebut, "Baik baik, mandilah."

Senang sekali mengganggu pemuda manis itu.

Ia pun berbaring pada ranjang, rasa bosan menyelimuti dirinya.

Tanpa sengaja tangannya menyenggol sesuatu, ponsel Jaemin.

Mengambil ponsel tersebut, mencoba lihat apa saja isinya.

"Hanya ini? Bahkan dia tidak bermain game."

Ia pun membuka kontak, dan hanya namanya dan Yangyang tertera di sana.

Lalu mencoba buka galeri foto, dan munculah beberapa foto Jaemin dengan beberapa pose.

𝙎𝙩𝙪𝙘𝙠 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙔𝙤𝙪 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang