13. STUDY TOUR

722 48 4
                                        

Kejadian beberapa hari lalu di taman sekolah membuat Salma menjadi uring-uringan, dia benar-benar merasakan patah hati. Berbeda dengan Salma yang tampak rapuh, Rony malah sebaliknya bahkan lelaki itu sering tertangkap basah tengah menggoda kakak kelasnya.

Seperti saat ini di Kantin sekolah saat Salma dan Nabila sedang memesan minuman, dilihatnya Rony yang sedang merangkul mesra perempuan yang Salma ketahui adalah kelas 12.

"Udah si, diliatin mulu". Tegur Nabila yang geram melihat sahabatnya ini.

Salma menatap Nabila horor."siapa yang ngeliatin siapa?, bill gua tuh lagi gabut nunggu antriannya beres makanya tengok sana-sini".

Nabila mendekatkan wajahnya ke telinga Salma lalu berbisik. "Iyain aja umur gaada yang tau soalnya".

Plak..

Salma menampar tepat di bahu Nabila yang hasilnya membuat Nabila meringis kesakitan.

"Amit-amit tau ga bil, ih lo tuh ya kalo ngomong gapernah disaring dulu". Ujarnya tanpa dosa.

Nabila masih setia mengelus bahunya yang sepertinya sudah memerah akibat tamparan keras Salma. "Lo tuh ya sal, badan aja kecil tapi tamparannya sampe panas gini anjir".

"Hehe maaf ya Nabila taqqiyahku sayang". Ujar Salma lalu ikut mengelus lembut bahu Nabila.

Setelah didapatinya minuman yang sedari tadi ditunggu, kini Salma dan Nabila berjalan menuju kelasnya. Mereka tidak berniat membeli apapun untuk dimakan, cukup minuman ini saja pikirnya.

Saat sudah di kelas mereka duduk di kursinya masing-masing, sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri sampai suara seseorang membuyarkan lamunannya.

"Nabila, Salma!!". Teriak seseorang di depan pintu kelasnya

"Apaansi Ji, gausah ribet ya lo gue sama Salma lagi gamood nih". Ujar Nabila mendahului Aji yang hendak berbicara

Aji duduk di kursi tepat di depan Nabila, mengambil minuman Nabila dan meminumnya hingga tersisa setengah. "Udah persiapan apa aja lo berdua hah?".

Nabila masih menatap minuman naasnya, sedangkan Salma mengangkat satu alisnya bingung.

"Apasi? Persiapan apa?". Tanya Salma.

Aji berdecak. "Gini nih kalo kerjaannya nge galauin si bos mulu, sampe lupa kan. Besok kita mau ada acara study tour, yang mewajibkan kita semua ikut". Tutur Aji

Sontak Salma dan Nabila membulatkan matanya, bagaimana mereka bisa melupakan acara itu. Apalagi acaranya adalah besok sedangkan Nabila dan Salmaa belum menyiapkan apapun.

"Mampus lah lo berdua kalo belum nyiapin apa-apa, soalnya hari ini kita ada kumpulan pembagian Bus dan gue bisa jamin ini bakalan sampai sore". Ujar Aji lalu bangkit dan pergi meninggalkan Nabila dan Salma yang masih bingung harus bagaimana.

"Kita harus bawa apa nab?". Tanya Salma polos

Nabila menjitak kepala Salma pelan. "Kalo kaya gini gue sih setuju apa yang dibilang Aji, lo dongo gara-gara nge galauin si Rony".

"Ya bawa baju, celana,sarung tangan,kaus kaki,daleman,sisir dan kebutuhan yang dibutuhkan, Salma Shalsabil". Lanjutnya geram

Salma menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Iya maap nab, kan nanya".
Sedang asik mereka berdua mengobrol untuk membawa apa saja di study tour besok, datang Erpan dengan senyum ramahnya menghampiri keduanya. Ah ralat, lebih tepatnya menghampiri Salma.

"Hai sal, hai nab". Sapa Erpan pada keduanya.

"Hai kak, mau ngobrol sama Salma ya? Duh kak seharusnya yah lo tuh datengnya dari tadi soalnya Salma dari tadi nanyain lo mulu sampai ga mau jajan, ga mau makan ,ga mau ngapa-ngapain deh pokoknya". Ujar Nabila berdrama.

SHALSABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang