Selepas kepergian Rony dari kelasnya, senyum manis tak berhenti dari bibir Salma. Rony nya kini telah kembali menjadi lelaki manis dihadapan Salma, dan lelaki yang selalu mengeblakangkan ego.
"Dorr". Salma yang tengah melamun dikejutkan dengan kedatangan Nabila beserta Aji dan Kamal dibelakangnya.
Salma menatap geram Nabila yang kini tengah menampilkan gigi putihnya. "Apaansi nab! Gabisa ya sehari aja, dateng tanpa harus ngagetin orang". Ujar Salma.
"Haha ya maaf Sal, habisnya lo kaya orang gila tau ga. Senyum-senyum gajelas, udah gitu di kelas sepi lagi. Kan gue pikir lo kesurupan". Ucap Nabila yang di angguki oleh Aji dan Kamal.
Salma menatap Aji dan Kamal bergantian. "Apa ngangguk-ngangguk?!". Tanya Salma.
"Eh- gak! Siapa yang ngangguk?". Elak Kamal.
"Aji kali tuh yang ngangguk, gue si geleng-geleng". Lanjutnya
Aji menoyor keras kepala Kamal, hingga sang empu mengaduh. "Kebangetan emang lo! Pas gini aja gak mau ngaku". Ujar Aji
Salma dan Nabila menatap kedua insan yang tengah sibuk beradu mulut tersebut, tidak mau mengambil pusing akhirnya Nabila memilih ikut duduk di samping Salma.
"Tadi ada Rony ya sal?". Tanya Nabila tiba-tiba.
Salma yang masih menatap ke arah Kamal dan Aji terkesiap mendengar pertanyaan dari Nabila yang tiba-tiba. "Hah apa?".
"Tadi ada Rony ya?". Tanyanya lagi.
Salma mengangguk mengiyakan pertanyaan Nabila.
"Ngapain?". selidik nabila.
Salma bersandar ke punggung kursi. "Gak ngapa-ngapain". Ujarnya
"Bohong!!". Tukas Nabila dengan nada yang naik satu oktaf.
Salma terhentak kaget dengan suara Nabila yang cukup keras, suaranya mampu memberhentikan pertingkaian tidak jelas Kamal dan Aji.
"Eh Anjir Nabb, suara lo!". Ujar kamal
"Gila ya lo nab!". Seru Aji tak kalah keras.
"Diem lo berdua!!". Seru Nabila menatap horor ke arah Aji dan kamal.
Nabila menarik tangan Salma , mengajaknya keluar dari kelas meninggalkan Aji dan Kamal.
"Emang cewek kalo mau ngobrol harus gitu ya mal?". Tanya Aji.
Kamal menggeleng. "Gak tau, gue kan cowok" ujarnya.
Aji tertawa kencang mendengar jawaban yang di berikan oleh kamal. "Dih iya ya hahaha".
Kamal meninggalkan Aji yang masih tertawa di tempat, sereceh itu kah humor Aji pikir Kamal.
Dilain tempat dengan langkah terburu-buru Nabila menarik pergelangan tangan Swlmw menuju taman belakang sekolah yang cukup sepi, mengajak Salma membicarakan hal yang cukup serius menurutnya.
"Nab,pelan sedikit kenapa!!". Teriak Salma yang mulai lelah mengikuti langkah Nabila
Sesampainya di kursi taman, Nabila mendaratkan bokongnya lebih dulu. Menyiratkan Salma untuk ikut duduk disampingnya.
"Duduk Sal". Ujar Nabila
Wajahnya tampak begitu serius, tidak ada Nabila yang biasanya terlihat manis dengan selalu tersenyum.
"Kenapa nab?". Tanya Salma yang kini mulai ikut menampilkan wajah seriusnya.
Nabila menatap dalam ke manik Salma. "Romy ngomong apa ke lo?".
"Gak ngomong apa-apa". Jawab Salma
Nabila menggeram, mengacak-acak rambutnya prustasi. "Jujur aja kenapa sih!!".

KAMU SEDANG MEMBACA
SHALSABIL
Teen FictionPernah mendengar kalimat 'Takdir tidak pernah salah dalam mempertemukan?'. Kali ini saya mempercayai bahwa semesta selalu mempunyai cara tersendiri untuk menjalankan takdir yang telah ditentukan-NYA. - Salma Shalsabil Kalian pernah merasa di permain...