Salma melangkahkan kaki mungilnya keluar dari UKS, entah mau kemana dia pergi yang jelas dia harus menghindari Erpan yang baru saja membentaknya.
Saat Salma sedang berkecamuk dengan pikirannya terdengar dari gudang belakang yang jarang di kunjungi orang-orang, ada suara yang sangat ia kenali.
Salma berjalan perlahan ke arah gudang, sedikit mengintip dan dilihatnya Rony dan teman-temannya yang sedang merokok bahkan ada satu wanita di sana. Siapa lagi kalo bukan Ara, dan sialnya dia sedang bersandar di bahu tegap Rony.
Darah Salma berdesir lebih cepat, rasanya tubuhnya benar-benar memanas. Saat Salma hendak menghampiri Rony langkahnya tertahan.
"Lo beneran suka ya Ron sama Salma?". Tanya Ara dan bergelayut manja pada pergelangan tangan Rony.
Rony belum menjawab, dan Salma masih menunggu apa jawaban yang akan keluar dari mulut Rony.
Ara mulai terlihat jengah dan melanjutkan pertanyaannya "Ron kok diem si kan gue nanya".
Rony menoleh ke arah Ara menatapnya dalam, tapi tatapannya kosong seperti tak terarah.
"Ga, gue sukanya ke lo".
Telak, Salma benar-benar merasa di jatuhkan setelah di terbangkan tinggi, jadi untuk apa selama ini perhatian Rony kepada Salma.
Pertanyaan demi pertanyaan terus berkecamuk di pikiran Salma rasanya dadanya sesak dan sakit.
Ara tersenyum bangga dan menatap teman-teman Rony.
"Denger kan lo semua, Rony tuh sukanya ke gue jadi lo semua jangan so soan belain tuh si anak cupu deh!!" Sarkas Ara kepada teman-teman Rony.
Riki berdiri dari duduknya, hendak pergi meninggalkan teman-temannya. Namun, Rony memanggil namanya.
"Ki mau kemana lo !!". Tanya Rony sedikit berteriak.
"Cabut, gue ga butuh temen pengecut yang ga bisa pegang janjinya sendiri !!".
Rony terdiam, lagi pula apa yang mau dia katakan lagi. Yang di ucapkan Riki benar dia ini adalah pengecut yang selalu lari dari masalah.
Anwar menepuk bahu Rony pelan. "Jangan bohongin diri sendiri ron, Gue cabut". Lalu bangkit dan meninggalkan Rony.
Kini hanya tinggal Rony dan Ara di sana, satu persatu temannya pergi dan mengucapkan kalimat yang sama.
Salma sudah tidak kuat lagi, dia harus pergi dari sini. Dia bersumpah tidak ingin bertemu lagi dengan Rony, dia harus menumpahkan semua keluh kesahnya pada orang-orang yang memang sudah mengenal Salma.
"Ron, kok lo malah diem aja si di bilang kaya gitu sama temen-temen lo." Ucap Ara memutar bola matanya malas.
"Gue harus jawab apa?, Mereka semua bener".
"Ya kalo lo emang suka ke gue seharusnya mereka juga ngertiin dong gabisa maksain kehendak lo". Ujar Ara
Rony menatap Ara dari atas sampai bawah. "Gue khilaf ngomong gitu, kayanya gue emang gasuka ke salma ra. tapi cinta maaf ya".
Dan setelahnya Rony pergi meninggalkan Ara yang tidak percaya dengan ucapan Rony barusan, kenapa mudah sekali lelaki itu membuatnya terbang lalu menjatuhkannya ke dasar jurang yang paling dalam.
🌼🌼🌼
Salma memutuskan untuk masuk ke kelasnya, setidaknya ia bisa mengistirahatkan badannya.
"Salmaa mainnnn yuu." Ajak Aji menggoyangkan lengan Salma.
Posisinya Salma sedang menelungkup kan kepalanya di tangannya, mencari kenyamanan untuk bisa tertidur tapi rencananya gagal karena Aji dan Kamal terus mengganggu nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHALSABIL
Novela JuvenilPernah mendengar kalimat 'Takdir tidak pernah salah dalam mempertemukan?'. Kali ini saya mempercayai bahwa semesta selalu mempunyai cara tersendiri untuk menjalankan takdir yang telah ditentukan-NYA. - Salma Shalsabil Kalian pernah merasa di permain...