Akhirnya selesai juga kerja kelompok hari ini, Yang tadi niatnya setelah selesai kerja kelompok hendak menonton tapi Salma urungkan.
Hatinya gusar, entah apa yang sedang di pikirkan oleh Salma sejak kepergian Rony tadi dia merasa tidak baik-baik saja.
"Sal dompet Rony nih ketinggalan". Ucap Kamal yang duduk di sofa
"Lah kok bisa si". Heran Salma
"Ceroboh emang tuh anak satu". Kali ini Nabila yang menimpali
"Banyak duit dia mah, ketinggalan segini doang mah ga ngaruh haha". kamal ikut menimbrung
"Kembaliin gih mal, saya gatau dimana rumah Rony". Ujar Salma
"Modus palingan sal, biar bisa balik lagi ke sini ya ga mal". Ucap Aji melirik kamal
Tok.. tok.. tok..
"Sal ada tamu!!" Seru Nabila
"Saya denger bil".
"Hehe kirain".
Salma berjalan ke arah pintu, pikirnya mungkin Rony yang hendak mengambil dompetnya. Tapi saat Salma membuka pintunya betapa terkejutnya Salma karena bukan Rony yang datang melainkan Erpan, si ketua osis yang akhir-akhir ini sering mendekati Salma.
"Kak Erpan?". Heran Salma
"Sal ga ada waktu, Rony lagi tawuran sal!". Seru Erpan benar-benar panik.
"Hah? Serius kak?!". Tanya Salma tak kalah terkejutnya.
"Ayo sal!!".
Erpan menarik lengan Salma menuju motornya dan setelahnya mereka meninggalkan area rumah Salma tanpa meminta ijin kepada teman-temannya yang masih berada di dalam.
Entah mau di bawa kemana Salma, yang jelas hatinya benar-benar tak karuan. Bagaimana jika Rony kenapa-napa , bagaimana jika Rony ah sudahlah. Salma mencoba menstabilkan pikirannya juga hatinya.
"Sal kita udah sampe, tapi gue bingung kita harus gimana". Tutur Erpan.
"Tempatnya dimana kak?". Tanya Salma
"Didepan tinggal jalan dikit aja". Jelas Erpan
Salma mengeluarkan handphone nya dan mengetikkan sesuatu disana
"Ayok kak". Salma menarik tangan Erpan, yang mau tidak mau Erpan harus mengikutinya.
Beberapa langkah lagi Salma dan Erpan akan sampai di tempat tawuran tersebut , tapi Salma berhenti yang diikuti Erpan dan sekian detik kemudian terdengarlah suara sirine polisi yang ajibnya bisa membubarkan orang-orang yang sedang kisruh itu.
Setelah mereka semua bubar hanya tersisa satu orang yang sedang berbaring memegangi perutnya.
Yang lebih parahnya, perut yang sedang dipegangi mengeluarkan darah segar
"Ronyy, kamu apa apan sih ngapain kaya gini". Ucap Salma menghampiri Rony
"Gu..e.." dan setelahnya Rony tidak sadarkan diri.
🌼🌼🌼
Disini, dirumah sakit Erpan mencoba menenangkan Salma yang sedari tadi menangis.
Menangisi kebodohan Rony yang dengan sengajanya mengantarkan nyawanya.
"Udah sal tenang, Gue yakin Rony bakalan baik-baik aja". Ucap Erpan menenangkan Salma, tangannya terulur mengusap punggung salma.
"Saya gabisa tenang kak, gimana kalo Rony kenapa-napa !! " Suara Salma meninggi.
"Ini bukan kali pertama Rony kaya gini, waktu SMP dia juga pernah kaya gini". Jelas Erpan

KAMU SEDANG MEMBACA
SHALSABIL
Genç KurguPernah mendengar kalimat 'Takdir tidak pernah salah dalam mempertemukan?'. Kali ini saya mempercayai bahwa semesta selalu mempunyai cara tersendiri untuk menjalankan takdir yang telah ditentukan-NYA. - Salma Shalsabil Kalian pernah merasa di permain...