18. DEKAT

497 26 0
                                    

aku mau selalu jadi orang yang kamu cari saat kamu ada masalah. Aku gak mau kamu terpuruk sendirian, aku mau jadi seseorang yang bisa kamu jadiin sandaran saat kamu butuh sandaran. - NYOMAN PAUL



Kamal berjalan ke arah penjaga kantin,hendak membayar makanannya. Tapi karena terlalu terburu-buru ia menabrak seseorang.

Brukk.

"Aduh!!".

"Eh eh maap-maap!". Seru Kamal mencoba membantu seseorang tersebut.

Ditepisnya tangan Kamal. "Sana-sana! Gue gak butuh bantuan lo!". Ucap seseorang tersebut.

Kamal berdiri melihat pergerakan seseorang itu, tidak berniat membantu.

"Dimana Rony?". Tanyanya ketus.

Ya, perempuan itu adalah Ara. Wanita yang terlalu terobsesi untuk memiliki Rony.

"Gak tau, gue bukan pacarnya Rony yang dikasih kabar setiap waktu sama dia". Jawab Kamal dan hendak pergi meninggalkan Ara.

Ara menahan tangan Kamal, mencekalnya cukup kuat. "Eh buluk, tunggu bentar bisa gak sih!". Ujar Ara menatap nyalang ke arah Kamal.

"Eh putih, tadi dibantuin nolak sekarang modus pegang-pegang tangan gue". Ujar Kamal menampilkan wajah jahilnya.

Dengan buru-buru Ara melepas cekalannya. "Reflek gue, lo sih ditanya malah pergi. Lo kan temennya Rony, ya pasti tau lah dimana Rony". Ucap Ara

Kamal menggeleng. "Gue gak tau Ara, jangan buang-buang waktu gue cuma buat kaya gini. Lo bisa cari keseluruh penjuru sekolah, umumin di mic sekolah, cetak poster atau apalah yang bisa bantu lo temuin Rony. Udah ah gue cabut dulu". Ujar Kamal dan pergi berlalu.

"Dasar Kamal Hitam!!". Teriak Ara menatap punggung Kamal yang mulai menghilang itu.

"Gue harus dapetin Rony, gue gak akan biarin Ronu deket sama siapapun selain gue. Persetan dengan omongan orang yang bilang gue terobsesi sama Rony, menurut gue apapun yang gue mau harus gue dapetin". Ujar Ara penuh keyakinan.

Saat Ara hendak melangkahkan kakinya untuk keluar dari Kantin dari belakang ada yang memanggil namanya.

"Kak Ara!". Teriak seseorang

Ara berbalik mencari sumber suara itu, dan di dapatinya perempuan cantik yang tersenyum ke arahnya.

"Lo kan.."

🌼🌼🌼

"Gue gak tau dah Hel, gimana jadinya kalo gue ada di posisi Salma. Di deketin banyak cowok ganteng, kaya Rony, Kak Erpan, Aji, sama Kamal juga ganteng deh". Ujar Irma yang bersandar di bahu Rahel

Irma menatap Rahel. "Enak kali ya Hel, di rebutin gitu". Ujarnya lagi

"Hm" gumam Rahel

"Gue pengen deh Hel, ngerasain satu hari aja ada di posisi Salma". Ucap Irma dengan mata berbinar.

"Gak usah kebanyakan mimpi lo Ma!, Udah deh Salma tuh jauh di atas lo. Dia dikelilingi banyak cowok ya karena dia cantik terus pinter, lah kalo lo? Bersyukur aja Mang Sanun masih mau deket-deket ke lo". Ucap Rahel yang membuat Irma langsung menatapnya garang.

Irma menoyor kepala Rahel dengan cukup kuat. "Lo jangan sebut-sebut nama tuh orang lagi, kesel banget gue!". Ujarnya berapi-api.

"Hel lo tau? mang Sanun kasih saus di siomay gue banyak banget sampe gue semaleman keluar masuk wc. Mulai hari itu gue udah memutuskan kontrak kerja sama Mang Sanun". Sambungnya.

Rahel tertawa pelan mendengarnya, ada-ada saja temannya satu ini.

"Yakin karena itu? Bukan karena lo gak di kasih ngutang lagi sama Mang Sanun". Goda Rahel

SHALSABILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang