19: Debat

670 63 8
                                    

Jam menunjukkan pukul 20.30, saat ini Fildan tengah memutar bola matanya malas mendengar kedua orang yang saling adu mulut yang membuatnya jenuh.

"Gue nggak tau bang, Rasa ini hadir tanpa gue minta" ucap Randa menatap Faul yang menyilangkan kedua tangannya

Saat ini Randa dan Faul sedang berdebat,Berdebat tentang rasa yang tiba tiba muncul di dalam hati keduanya, Berdebat tentang hal yang sama yang terjadi 10 tahun yang lalu.

"Gue yang lebih dulu suka sama Selfi. Jadi lo harus ngalah dong" ucap Faul

"Nggak bang, gue nggak mau kehilangan lagi" Bentaknya

Fildan hanya menyaksikan dan enggan untuk melerai keduanya karna tak ingin ikut campur urusan hati mereka.

"Terus lo mau nya gimana hah?" Bentak Faul tak mau kalah

"Gue bakal berjuang buat Selfi bang, gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya"

"Lo tu harusnya sadar diri dong, gara gara lo dia pergi dari dunia ini. Dan itu karna kecerobohan lo" bentak Faul

Randa diam, sedangkan Faul tersenyum tipis ketika melihat perubahan ekspresi dari Randa.

"Lo sadar kan, kalau lo tu yang udah buat dia pergi" ucap Faul

Randa menatap Faul dengan air mata yang ia tahan, "Itu nggak akan terjadi kalau dia nggak nolongin gadis kecil itu bang." Teriaknya

"Gue emang ceroboh ngebiarin dia, tapi gue mau nebus kesalahan gue dengan Selfi bang. Selfi buat dia hadir lagi buat gue" ucapnya lagi

Faul berjalan mendekati Randa, "Gue nggak akan biarin lo mengulang kesalahan yang sama"

Randa mengepalkan kedua tangannya, hingga ia yang sudah tak tahan menahan emosinya dan hampir melayangkan satu pukulan di wajah Faul. Namun ia urungkan karna sebuah suara yang membuat keduanya menoleh kearahnya.

"Apa apaan ini" ucap seseorang yang berjalan mendekat kearah keduanya.

"Papa" ucap Randa dan Faul bersamaan.

Irfan tiba di rumahnya dan mendengar perdebatan kedua putranya. Hingga ia memutuskan untuk ke ruang musik dan menemui keduanya.

"Kalian ngapain teriak teriak?" Ucap Irfan tegas

Randa dan Faul menunduk, membuat Fildan mendekati mereka dan mengelus pundak mereka memberikan kekuatan.

"Jawab jujur aja" ucap Fildan tersenyum

Randa menatap Faul yang juga menatapnya.

"Kita berantem" ucap Faul

Irfan mendekati Randa,Faul dan Fildan, "Apa masalah nya sama dengan 10 tahun yang lalu?"

Randa dan Faul mengangguk, "Papa tau karna kalian nggak akan seperti ini kalau nggak karna kejadian 10 tahun yang lalu"

"Kalian dengerin papa, jodoh itu nggak ada yang tau."

Randa menatap Irfan yang berjalan dan duduk di sofa, begitupun dengan Faul dan Fildan.

"Kalian itu laki laki sejati. Harusnya jangan berantem hanya karna cinta. Kalian bisa bersaing dengan cara sehat."

"Siapa perempuan itu?" Ucap Irfan tegas.

Randa,Faul dan Fildan saling menatap satu sama lain.

"Selfi" ucap Seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang musik.

"Mama" ucap Irfan ketika Dewi berjalan dan duduk di sampingnya.

"Perempuan itu Selfi pa, orang yang akan membuat kedua putra kita seperti orang gila karna merebutkan cinta dari dia" ucap Dewi mengingat kejadian dimana kedua putranya yang sangat dekat menjadi saling membenci karna pilihan gadis yang sangat mereka berdua cintai.

You and MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang