21: Bukan

790 61 27
                                    

Jam menunjukan pukul 06.00 terlihat seorang gadis cantik yang sudah siap dengan seragamnya menuruni tangga dan bersiap untuk sarapan.

"Pagii bi Inem" ucap Selfi menuruni tangga

"Pagi non Selfi."

"Bibi temenin Selfi sarapan ya, kita sarapan bareng" ucap Selfi berdiri di dekat tangga

"Tapi non...''

"Udah nggak papa, kan cuma ada Selfi sama bibi aja. Bibi udah Selfi anggep ibu Selfi sendiri" ucap Selfi tersenyum.

"Ayo bi, duduk" Selfi memegang bahu bi Inem dan memintanya duduk di kursi

Selfi duduk di samping bi Inem dan kemudian mengambil roti yang sudah di siapkan oleh bi Inem.

"Bibi sendirian beberapa hari ini nggak papa?" Ucap Selfi sambil memakan rotinya.

"Nggak papa non. Lagian ini kesempatan non buat Deket sama non Lesti lagi"

"Doain Selfi ya bi, semoga Selfi bisa buat kak Lesti sayang lagi sama Selfi" ucap Selfi menunduk

"Non Selfi pasti bisa, karna dulu waktu non Selfi pergi sama nyoba Elvy non Lesti nangis terus non" Selfi menatap bi Inem

"Apa keputusan Selfi salah bi?"

"Tanya sama hati non. Karena hati non yang bisa menilai benar atau salah non. Tapi bibi yakin kalau non Lesti sangat sayang sama non" ucap Bi Inem menatap Selfi.

"Makasih ya bi, nanti tolong barang kak Lesti sama Selfi disiapin ya bi, biar nanti Selfi langsung nyusul kakak ke rumah sakit"

"Iya non, siap"

Tak lama kemudian, Selfi pamit untuk berangkat ke sekolah nya. Ia memilih untuk naik taxi karena memang belum begitu hafal jalanan Jakarta yang begitu padat

"Neng ini kelebihan" ucap sopir tadi ketika Selfi turun karena tiba di sekolahnya.

"Nggak papa pak, ambil aja. Rezeki buat anak bapak" ucap Selfi kemudian keluar dari tadi.

"Makasih neng"

Selfi membalas dengan senyum dan segera masuk ke dalam sekolahnya.

"Semoga hari ini lebih baik" Batin Selfi sambil menarik nafasnya menyusuri lorong.

-

Rara dan Putri tiba di dala kelasnya, ia melirik kursi Selfi yang masih kosong.

Kelas yang sepi, hanya ada Rara dan Putri karena jam masih menunjukkan pukul 07.45.

"Ra, gue mau jauhin Selfi bener Ra. Gue takut sama kak Sella" ucap Putri

"Gue sebenarnya kasihan sama Selfi. Tapi gue juga takut" ucap Rara

"Kalau gitu jauhin Selfi Ra. Lo nggak mau kan sial gara gara dia?" Rara mengangguk.

"Lagipula, banyak yang sial karena dia Put. Kak Lesti aja sakit gara gara dia. Dan sekarang,kita jadi target kak Sella"

"Kita ngga boleh deketin Selfi lagi" Rara mengangguk dan duduk di bangkunya.

Tak lama kemudian, Selfi masuk ke dalam kelasnya.

"Rara Putri... Kalian nggak papa kan?" Ucap Selfi sedikit berlari menghampiri Rara dan Putri.

Karena terlalu bersemangat, Selfi tak sadar kalau ia tersandung dan hendak terjatuh di dekat Rara sehingga Selfi menyenggol bahu Rara yang membuatnya hampir terjatuh pula.

"Aduuhh.. apaan sih lo'' Teriak Rara mengusap bahunya.

"Lo tu jalan pakai mata." teriak Putri

"Maaf maaf.. gue terlalu semangat karena pingin tau keadaan kalian" ucap Selfi tersenyum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You and MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang