02 LOUIS L. ANDERSON

24 1 3
                                    

Setelah pengumuman jenis senjata yang digunakan, semua orang langsung bergegas mengambil senjata mereka masing-masing.

Terlihat Ashley sudah menggenggam pistol andalannya dan berbalik melangkah kearah taman yang cukup luas, lokasi yang selalu digunakan dalam sesi games.

Namun, langkahnya langsung terhenti saat melihat keremunan manusia yang sangat heboh di taman itu. Ashley langsung menghembuskan nafas jengah saat mata coklatnya menangkap sosok yang menjadi pusat perhatian sekarang.

Sosok itu adalah Loius L. Anderson, musuh sekaligus partnernya dalam team.

Dalam World Spy Organization terdiri dari kumpulan beberapa team, yang terdiri dari dua orang. Setiap team, memiliki kasus dan tugasnya masing-masing. Berbicara mengenai team, di WSO sendiri, team Alpa adalah team terkuat yang pernah ada.

Sebab kedua orang dalam team tersebut merupakan Spy terhandal dan jenius. Yaitu, Ashley J. Serven dan Louis L. Anderson.

***

Louis L. Anderson merupakan Spyker pria paling tampan yang diidamkan oleh kaum wanita, yang sukses mendapatkan julukan sang Pangeran WSO abad ini. Louis juga dikenal karena sangat jenius meski sedikit angkuh dan sombong. Ia merupakan Spyker yang memiliki tingkat penyelesaian misi paling akurat dan terbaik selama ini.

Jika Ashley menjadi incaran banyak pria, maka Louis sendiri adalah pangeran idaman bagi setiap wanita—kecuali Ashley tentunya.

Sejarah Ashley dan Louis memang tidak menyenangkan. Menjadi Spyker paling berpengaruh, membuat mereka menjadi musuh dan saling menjatuhkan satu sama lain. Namun ketua Organisasi WSO, melihat hal itu sebagai bencana kedepannya. Sehingga memilih menyatukan mereka berdua dalam satu team.

Setidaknya itu berhasil, karena mereka belum saling membunuh satu sama lain hingga detik ini.

***

"Oh, coba lihat siapa yang terlalu serius malam ini? Kau terlihat membosankan dengan pistol itu, Miss Boring Ashley!" Louis yang tengah duduk di kerumunan para wanita langsung berteriak mengejek Ashley yang berjalan kearahnya.

"Tutup mulutmu!" Ashley balas menatap tajam Louis yang kini sibuk bermesraan dengan wanita-wanita murahan itu.

"Kupikir bocah pesolek seperti dirimu, tidak akan muncul di sesi games penting seperti ini," Lanjut Ashley dengan senyum mengejek di bibir merahnya. Mendengar itu, Louis kembali memusatkan perhatiananya kepada Ashley.

"Come on, Ashley! Ini cuma games. Kau tak perlu seserius itu, hingga membuat kerutan wajahmu bertambah!" Louis kini tertawa menyebalkan yang membuat wanita-wanita itu ikut menertawakan Ashley.

"Kau orang pertama yang akan Aku bunuh, saat memenangkan games ini, brengsek!" Desis Ashley penuh kebencian dan berbalik pergi meninggalkan Louis.

Namun langkah Ashley terhenti, saat sebuah tangan mencekal lengannya dan menyentaknya berbalik dengan sedikit kasar. Tanpa melihat si pelaku pun, Ashley sudah tau jika itu adalah Si Brengsek, Louis.

"Mau membuat kesepakatan, Ashley?" Louis berseru dengan suara rendah menampilkan seringai andalan miliknya. Membuat Ashley memutar mata, muak. Sedangkan orang-orang sekeliling mereka sudah berbisik-bisik ingin tau. Sebagian bahkan sudah panik kalau-kalau saja dua orang itu akan saling membunuh sebelum games dimulai.

"Singkirkan tangan kotormu dari lenganku, sebelum Aku patahkan!!" Geram Ashley sambil menatap mata abu-abu Louis, penuh benci.

Kedua anak manusia itu sangat kontraks jika saling berhadapan seperti saat ini. Ashley dengan rambut panjang dan iris mata coklatnya yang terkesan penuh misteri, berbeda dengan Louis yang terkesan sangat angkuh dengan rambut abu-abu yang senada dengan iris matanya yang terlihat menawan.

"Sepertinya ada yang takut bertaruh disini?" Louis tampak memprovokasi Ashley yang kini terlihat kesal. Sambil melepas cekalannya dengan gerakan dramatis.

"Siapa takut! Bersiaplah untuk kalah, Pangeran-menyebalkan-Louis!" Seru Ashley dengan nada mengejek, yang sukses membuat Louis kesal sambil mengatupkan bibirnya geram.

"Baiklah, Aku harap kau tidak menyesal!" Louis kembali menyeringai dan meninggalkan Ashley yang kini memandangnya penuh benci. Sepertinya games ini akan sulit.

***

Suasana games sedikit sunyi dari biasanya. Setiap melangkah ke babak permainan selanjutnya, semua penonton mau pun peserta langsung menarik nafas tegang. Seakan berdoa untuk tetap bisa kembali ke tempat tidur, dengan anggota badan yang lengkap.

Setiap babak permainan, hanyalah permainan yang sering di lombakan pada umumnya. Hanya saja, semua terlihat menakutkan karena yang kalah akan menanggu resiko yang sudah di sepakati.

Permainan ini dibagi menjadi 2 kubu, yaitu kubu pria dan wanita. Puncaknya nanti, pemenang dari 2 kubu ini akan saling berlomba dan pihak yang kalah inilah yang akan mematuhi perintah pemenang dalam games ini.

Di kubu wanita, Ashley tampak serius menjinakkan rangkaian bom yang kini siap meledak di hadapan masing-masing peserta. Babak penjinakan bom adalah babak terakhir yang menjadi penentu siapa yang akan maju untuk berhadapan dengan pemenang kubu pria.

Tiga babak permainan yang telah berlalu, Ashley masih tenang karena permainan yang di lombakan cukup ringan. Meski, beberapa temannya ada yang patah tangan dan terkena setruman listrik karena kurang berhati-hati.

Dan disinilah Ashley, bom dihadapanya akan meledak dalam 20 detik lagi. Membuat tangannya sedikit gemetar dalam mengotak atik rangkaian kabel bom itu.

Konsentrasinya bahkan sedikit terpecah, karena Angel—peserta yang berada tidak jauh darinya itu—kini berteriak frustasi.

"Aku akan menyuruh Louis menikahiku, saat Aku memenangkan games menyebalkan ini!!" Angel masih saja berbicara tidak jelas, membuat Ashley sedikit kesal karena waktunya terbuang percuma saat mendengarkan wanita itu.

"Aku lebih tertarik membunuh Si Brengsek itu saat menang nantinya!" Gumam Ashley sambil tersenyum licik kemudian. Dan bertepatan dengan itu, Ashley mendengar bom meledak dengan suara teriakan memekik keras. Menandakan games telah berakhir, tepat 1 detik setelah Ashley menjinakkan bom dihadapanya.

Jadi, Siapa pria yang akan menjadi lawan Ashley di babak terakhir nanti? Memikirkannya, Ashley tersenyum licik. Berharap pria itu bisa ia taklukkan dengan mudah, karena Ashley benar-benar ingin menjadi pemenang untuk membunuh seseorang.

***

Don't forget to vote and comments, guys!

See you!!!

SOUTH SULAWESI, WEDNESDAY JUNE 3, 2020.


With Love,

Arthropoda17.

THE UNDER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang