"Aku minta maaf! Aku tau, aku sudah melakukan hal yang salah. Dan aku juga paham, jika kau masih ragu dengan lamaranku. Namun, Aku harap kau bisa mengerti jika Aku tidak pernah bermain-main denganmu, Ashley!" Louis menatap erat kedua mata Ashley. Dan mengeratkan genggamannya pada tangan wanita itu.
Ashley terdiam, entah mengapa hatinya menghangat mendengar kalimat terakhir Louis. Tatapan tajam pria itu, membuat Ashley sadar jika Louis saat ini sedang serius. Tapi, Ashley masih ragu untuk menafsirkan apapun mengenai Louis. Setidaknya untuk saat ini.
"Kenapa Aku?! Maksudku, kenapa kau memilih Aku, sedangkan kau memiliki ribuan wanita diluar sana?!" Ashley berucap dengan sorot mata penuh rasa ingin tau. Meski sebagian dari dirinya masih menganggap jika Louis kini hanya bercanda, dan berusaha membodohinya.
"Ashley,..."
"The database of the text translation is completed. Data has been found."
Suara pemberitahuan itu langsung membuat Louis dan Ashley menoleh menatap layar. Sederetan kalimat langsung memenuhi layar, yang sukses membuat keduanya terkejut.
***
Louis dan Ashley menghampiri layar virtualisasi, dan langsung kembali duduk pada kursi mereka masing-masing. Tidak ada yang berbicara lagi, seakan benar-benar melupakan percakapan mereka tadi.
Terutama Louis, pria itu hanya bungkam dan sangat serius menangani data dan informasi baru tersebut. Meski sorot mata abu-abunya kini tampak bersinar redup.
Ashley juga melakukan hal yang sama. Meski dalam hati, sedikit penasaran dengan jawaban Louis. Tapi, apapun itu. Itu tidaklah lebih penting dari apa yang mereka tangani saat ini.
Dan detik berikutnya...
"Ini,..." Ashley tercengan dan terduduk kaku di kursinya. Menolak untuk percaya mengenai apa yang kini mereka dapatkan dari chip itu.
"Bukti transaksi paling dicari dalam kasus sabotase dan pembunuhan keji 13 tahun yang lalu. Skandal Mafia Black Sun!" Louis melanjutkan dan memandang layar virtualisasi dengan wajah datarnya yang sangat serius. Yang entah mengapa, suaranya terdengar sedikit bergetar saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
"Ini mimpi buruk!" Lirih Ashley dengan suara tercekat. "Kita harus memberitahu father dan organisasi sekarang juga!" Ashley langsung menekan sederetan tombol pada layar, berniat menghubungi Mr. Kenedy saat ini juga.
"Hentikan!" Suara Louis terdengar mengintruksi dengan nada datar, yang diabaikan oleh Ashley yang saat ini sedang panik.
Saat hendak menekan tombol dial pada layar, sebuah tangan langsung menahan jarinya dengan cepat. Membuat Ashley menatap pemilik tangan itu dengan kesal.
"Apa maksudmu, Louis?! Kita harus menghubungi fat—"
"Kubilang Hentikan! Apa kau tidak bisa mendengarku dengan baik!!" Louis kini sudah berdiri di samping Ashley dengan wajah murka. Tatapannya pun sungguh tidak bersahabat.
Ashley yang masih bingung pun hendak protes, namun tersentak kaget saat Louis malah menariknya menjauh dari layar, mereka keluar ruangan menuju sofa yang berada di ruang santai dan refreshing.
"Hey,...lepaskan! Louis!!" Ashley semakin memberontak dan berusaha melepaskan cekalan tangan Louis.
"Dengarkan baik-baik!" Louis melepas cekalannya dan menatap tajam Ashley. "Organisasi dan father tidak memiliki hak untuk tau hal ini! Setidaknya untuk beberapa saat kedepan, sebelum Aku mengizinkan hal itu. Jadi jangan pernah melakukan hal bodoh lagi!" Lanjut Louis sengit.
"Apa yang terjadi denganmu? Kau bertingkah aneh, kau sadar? Louis?!" Ashley hampir memekik, ia benar-benar tidak menyangka sikap Louis yang berubah aneh sejak mengerjakan data terkutuk itu. Ditambah dengan respon Louis yang hanya memalingkan mukanya, seakan menyembunyikan sesuatu.
"Louis,.." Ashley berseru rendah yang sarat akan penekanan. Pria itu biasanya akan langsung menjawabnya, namun kali ini berbeda. Membuat Ashley menghembuskan nafas gusar. "All rights, Aku tidak akan memberitahu siapapun seperti maumu. Tapi setidaknya beritahu Aku alasan dari semua ini! Kau tidak berencana menyembunyikan sesuatu dariku kan?!" Ashley menatap Louis, berharap partnernya itu menjelaskan sesuatu padanya.
Namun Louis tetap diam, dan menghindar untuk menatap wajah Ashley. Keheningan mengisi waktu cukup lama diantara mereka.
"Kau,... terlalu banyak bertanya mengenai alasan hari ini, Ashley!" Louis kembali menatap wajah cantik Ashley, kalimatnya itu sukses membuat Ashley terdiam. Ditambah lagi dengan sorot mata abu-abu itu, yang kini bersinar redup penuh luka. Ashley jelas tau, jika ada yang salah disini. Khususnya, Louis.
"Biarkan Aku sendiri. Aku perlu waktu untuk menyelesaikan hal ini!" Louis berbalik pergi, berjalan menuju ruangan data tadi dan meninggalkan Ashley sendirian dengan keterkejutannya.
***
SOUTH SULAWESI, WEDNESDAY 16 DECEMBER 2020.
With Love,
Arthropoda17
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNDER WORLD
ActionMenjadi anggota 'World Spy Organization' (WSO) dunia bawah, membuat mereka dikenal sebagai Agent Spy paling handal di masanya. Namun, sejarah diantara keduanya menjadikan mereka sebagai musuh sejak memulai karier sebagai spyker. Sehingga tak heran j...