Sebuah taman kecil yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan obat-obatan, terlihat sangat asri dan damai. Terlihat jelas, jika pemiliknya merawat taman itu dengan sangat baik.
Pagi itu, di saat sang mentari masih bersembunyi malu-malu pada peraduannya, terlihat sosok wanita dengan gaun tidur bunga-bunganya, berjalan menyusuri taman dengan langkah ringan.
Ashley bangun terlalu pagi hari ini, sehingga memutuskan untuk menikmati suasana pagi di taman kesayangannya itu, dengan seuntai selimut tipis yang menutipi bahunya.
Hari masih gelap, membuat suhu disekitar taman sangat dingin. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Ashley untuk mengabsen tumbuhan obat yang ia miliki di tamannya.
Merasa puas, Ashley pun memilih duduk di bangku panjang yang ada di taman itu. Menghirup udara pagi, adalah pilihan terbaik untuk melepas penat setelah seharian kemarin menjalankan misi.
Hari ini, team Alpa tidak mendapatkan Misi baru. Membuat Ashley tersenyum bahagia. Ini hari Libur.
***
Jauh berbeda dengan Ashley, Louis kini masih terpejam damai di kamarnya. Pria itu terlihat sangat lelap dalam tidurnya. Ya, bagaimana tidak. Separuh malamnya tadi, ia habiskan dengan mengunjungi pesta dan berkencan dengan wanita barunya minggu ini. Sehingga membuatnya pulang cukup larut.
Setelah pertengkaran mereka—kesekian kalinya, tadi malam. Louis memilih tetap menghadiri acara kencanya—walau sebelumnya ia berniat tidak hadir, tapi penolakan Ashley membuatnya berubah pikiran.
***
Ashley yang kini masih duduk menikmati udara pagi yang sangat segar, langsung terusik dengan suara notifikasi pada jam digital transparan di pergelangan tangannya. Jam tersebut adalah alat komunikasi khusus, sekaligus alat bantu spyker dalam misi.
Mengetahui apa yang terjadi, raut wajah Ashley langsung berubah drastis. Sepertinya menghabiskan libur tanpa melihat wajah si mesum Louis, harus ia lupakan.
"Tidak bisakah ini menjadi hari libur yang tenang?!" Gerutu Ashley meninggalkan taman.
Tap..tap..tap
Suara langkah terburu-buru Ashley kemudian terdengar menaiki tangga, lalu terdengar semakin dekat kearah kamar Louis.
"Louis!!" Teriak kencang Ashley dibalik pintu. Wajahnya sangat tidak bersahabat, mengingat ia masih sangat kesal kepada si pemilik kamar. Ashley bersumpah, pria tersebut akan menyesal jika masih berani menyentuhnya lagi. Ciuman gila tadi malam adalah yang terakhir.
Ashley bahkan tidak menyangka, jika Louis berani menciumnya hingga 2 kali. Benar-benar hal yang tak termaafkan. Mungkin, Ashley maklum jika yang menciumnya adalah pria yang menyukainya, atau setidaknya pria yang ia sukai. Tapi masalahnya, ini adalah Louis. Si Playboy Mesum Idiot, musuh abadinya.
Merasa tidak ada pergerakan dari dalam, Ashley tanpa merasa perlu mengetuk pintu terlebih dahulu, langsung menerobos masuk. Ashley sangat hafal, jika pria itu tidak pernah mengunci pintu kamarnya.
Kebiasaan yang buruk. Pikir Ashley.
Saat pintu kamar terbuka dengan tidak santai sama sekali, Ashley langsung disuguhi pemandangan yang merusak mata.
"Apa idiot ini, selalu tidur seperti itu?!" Ucap tak percaya Ashley. Louis tidur tengkurap dengan bertelanjang dada, dengan setelan celana kebawa masih lengkap, bahkan dengan sepatunya sekalipun. Kasurnya sangat berantakan, dengan selimut yang hampir jatuh ke lantai.
Oke, sebenarnya kamar Louis sangat rapi. Bahkan lebih rapi dari kamar Ashley. Tapi kondisi kasur dan pemiliknya saat ini, sangat mengenaskan. Sangat kontraks dengan kondisi sekitar yang rapi dan elegan.
"Dia tidak mabukkan semalam?" Ucap Ashley dengan kedua kakinya yang berjalan kearah kasur Louis yang terdapat ditengah kamar yang luas itu.
"Louis, Wake Up!!" Sentak Ashley sambil menggoyangkan tubuh Louis dengan kakinya. Ashley sedikit jijik menyentuh tubuh Louis dengan tangannya sekarang.
"Bangun, Louis! Kita dapat masalah! Louis!!" Ashley menggoyangkan tubuh pria itu dengan kakinya lagi. Tapi, tak mendapat respon sama sekali.
Apa dia mati?? Ashley mulai bersfekulasi negatif. Pria itu masih belum bangun juga.
Ashley mencondongkan tubuhnya kearah Louis, mencoba memastikan apakah pria itu masih bernafas. Tapi, Ashley langsung menjauh dan menutup hidungnya. Aroma Alcohol yang sangat menyengat langsung memenuhi penciuman Ashley.
"Ternyata dia benar-benar mabuk!" Gerutu Ashley sambil menghela nafas. "Sulit dipercaya jika hari liburku yang indah, harus tetap mengurusi si idiot ini!!" Lanjut Ashley.
Merasa geram, Ashley akhirnya terpaksa menggunakan tangannya untuk membangunkan pria itu. Ashley menarik bahu Louis, membuat pria itu kini telentang dengan mata yang masih saja terpejam.
Mengabaikan pemandangan indah pada tubuh atletis Louis, Ashley kini menepuk kencang—Lebih tepatnya menampar—kedua pipi Louis. Sontak membuat pria itu berteriak kesakitan.
"Awww, mengapa kau menamparku Shofie?!" Gerutu Louis dengan mata masih terpejam sambil menyentuh pipi kirinya yang sempat ditampar oleh Ashley.
"Shofie?!! Apa kau baru saja memanggilku dengan nama wanita sialanmu?!" Seru tidak percaya Ashley sambil berkacang pinggang di hadapan Louis yang masih saja tertidur.
"BANGUN LOUIS!!" Teriak Ashley lagi, sambil menendang kaki Louis cukup keras.
"Kau sangat berisik Helen!! Ini masih terlalu pagi..." Louis kini mengucek matanya sambil menguap malas, tanpa mengetahui jika Ashley-lah yang sekarang berada di depannya.
"Helen?!" Ashley memekik kesal. Bagaimana bisa, pria itu malah mengabsen para jalang disaat mereka mendapat masalah mengenai misi.
"Jangan salah paham," ucap Louis. Kini ia bangun terduduk dengan sorot mata sayu, menandakan jika ia masih sangat mengantuk."Aku tadi berkata Lolita! Bukan Helen!! Jadi berhentilah berteriak Lolita, ini—" Louis terdiam saat matanya sudah terbuka lebar, ia kini menyadari jika Ashley-lah yang berdiri di hadapannya. Lengkap dengan mata mengkilat marah.
"Ashley?! Apa yang kau lakukan disi—"
"Kita punya masalah mengenai misi! Jadi bergegaslah bangun, dan berhenti mengabsen nama jalangmu!!" Ashley berucap dengan suara rendah dan dingin. Yang jelas lebih menakutkan dibanding ketiak ia berteriak marah. Mendengar itu, Louis hanya terdiam syok sambil mengumpulkan sisa-sisa nyawa dan ingatannya.
"Memangnya, Aku tadi berkata ap—"
"Lupakan!" Ashley berbalik dan berjalan meninggalkan kamar Louis.
"Apa Aku baru saja memanggil nama wanita lain di depan calon Istriku?!" Lirih Louis bertanya pada dirinya sendiri.
***
SOUTH SULAWESI, MONDAY 23 NOVEMBER 2020.
With Love,
Arthropoda17.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UNDER WORLD
ActionMenjadi anggota 'World Spy Organization' (WSO) dunia bawah, membuat mereka dikenal sebagai Agent Spy paling handal di masanya. Namun, sejarah diantara keduanya menjadikan mereka sebagai musuh sejak memulai karier sebagai spyker. Sehingga tak heran j...