Sembilan Belas

3.5K 333 26
                                    

"Dokter, denyut nadinya berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter, denyut nadinya berhenti..."

Bagai tersambar petir Namjoon mematung ditempatnya, suasana kembali tegang

"Ambil defibrillator"

Namjoon dengan cepat menggenggam erat tangan Hoseok, tubuhnya mulai dingin. Namjoon terus membisikkan kata kata penyemangat untuk Hoseok, tidak ingin istrinya pergi begitu saja

"Hoseok kau kuat, aku tau kau sangat kuat. Bertahanlah, jangan untukku. Tapi untuk malaikat kecil yg sudah menunggumu diluar sana, kau mau mereka tumbuh tanpa seorang ibu? Apa kau tega meninggalkan mereka?"

Dua kali alat itu dikejutkan pada tubuh Hoseok, tidak ada respon. Denyut nadinya masih melambangkan garis lurus. Tiga kali, empat kali, lima kali. Tubuh Hoseok belum menunjukkan respon apapun

"Tuhan, jangan ambil dia. Jika kau mau ganti dengan nyawaku saja, aku tidak ingin melihat kedua anakku tumbuh tanpa istriku"

Namjoon menggenggam erat tangan dingin Hoseok, menciumnya berkali kali hingga setetes air mata jatuh dari mata tertutup Hoseok

Sosok manis itu menangis, mungkin ia bisa mendengar semua ucapan Namjoon?

"Hoseok, kau kuat. Ayo lawan, aku disini bersamamu. Aku tidak akan membiarkanmu sendiri lagi, aku janji. Kita akan terus bersama sampai Seojun dan Somi dewasa kemudian menikah, aku akan selalu bersamamu"

Piip.. Piip..

Mesin anestesi itu kembali berbunyi, garis yg awalnya lurus mulai bekerja kembali. Oksigen yg terpasang di hidung Hoseok kembali menyala, dada Hoseok bergerak naik turun. Nafasnya kembali stabil, benar benar sebuah keajaiban untuknya. Sosok manis itu kembali, Namjoon menangis bahagia

"Terima kasih! Terima kasih telah bertahan, aku mencintamu"

.
.
.

Sudah dua hari Hoseok tertidur didalam kamarnya, sejak dinyatakan kondisinya stabil sosok manis itu masih enggan membuka matanya. Namjoon masih setia disamping Hoseok, memberikan kata kata penyemangat untuk sang istri agar cepat membuka matanya

"Aku merindukanmu"

Namjoon menatap wajah damai Hoseok, matanya masih tertutup rapat seakan menunggu pangeran untuk memberikannya ciuman hangat

"Namjoon, kau harus makan.. Soobin sudah memesan bibimbap tadi"

Seokjin mengusap lembut bahu sang adik, ia menjaga Hoseok tanpa memperdulikan kesehatannya. Namjoon hanya ingin melihat sosok tercintanya membuka mata, menatap Namjoon penuh kasih.

"Tunggu sebentar hyung"

"Cepat, kemarin kau bilang tunggu tapi kau tak menyentuh makananmu sama sekali!"

"Aku tidak lapar hyung"

Seokjin menghela nafasnya kesal, ia berusaha menarik lengan Namjoon. Membawa lelaki berambut pirang itu untuk makan

Married by Accident [Completed ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang