Usia kandungan Hoseok sudah memasuki bulan ketujuh, itu artinya mereka tinggal menunggu dua bulan lagi untuk kelahiran anak pertama Namjoon. Perut Hoseok juga sudah membesar, Seokjin selaku kakak iparnya tidak membiarkan Hoseok untuk bekerja lagi. Ia meminta Hoseok untuk berhenti bekerja demi kesehatan bayi kecil yg ada didalam perutnya, ketiga pangeran Kim menjaga Hoseok dengan sangat baik. Mereka juga memberikan gizi yg cukup untuk Hoseok, sifat manja Hoseok semakin menjadi saat menginginkan sesuatu. Beruntung Namjoon sekarang menjadi orang yg cepat tanggap dan selalu memenuhi kebutuhan istri tercintanya
Walaupun Hoseok tidak pernah menunjukkan sikap manjanya saat dihadapan Seokjin dan Soobin, sebenarnya mereka berdua sudah tidur satu ranjang dua bulan yg lalu. Hoseok meminta Namjoon untuk menemaninya, dengan alasan bayi mereka yg memintanya. Tapi sikap menyebalkan Hoseok akan kembali saat bersama Seokjin dan Soobin, ia akan bersikap seolah ia masih membenci Namjoon. Membuat Namjoon bingung bukan main, sepertinya sifat manja Hoseok benar benar hanya keinginan bayinya semata. Namjoon terkadang kesal tapi tidak bisa berbuat apapun
"Hari ini aku ada jadwal dengan para model ku, sepertinya kami juga akan makan malam bersama.."
Hoseok masih setia mendudukkan dirinya dipaha Namjoon, menikmati snack yg ada ditangannya. Matanya menatap ponsel yg Namjoon mainkan, Hoseok sangat suka pose ini. Karena ia dapat mencium harum Namjoon yg memabukkan
"Hm, tidak apa.. apa kau juga akan tertarik pada modelmu seperti Soobin?"
Hoseok masih menatap layar ponsel Namjoon, sedangkan yg ditanya terlihat bingung
"Dari mana datangnya pertanyaan itu?"
Hoseok mendongakkan kepalanya, menatap Namjoon dengan wajah polosnya
"Bukankah modelmu cantik dan tampan?"
Namjoon menghela nafasnya pelan, menaruh ponsel yg ia pegang dan melingkarkan tangannya pada pinggang istrinya. Mengusap lembut perut besar Hoseok, belakangan ini Hoseok nampak sensitif. Ia bahkan pernah menangis saat melihat ikan koi yg mereka pelihara mati, seharian moodnya buruk karena itu. Hoseok sangat suka duduk dekat kolam itu, memandang ikan ikan cantik yg semakin bertambah banyak
Namjoon sengaja menambah koleksi ikannya, karena melihat Hoseok yg senang duduk berlama lama didekat kolam yg cukup besar itu. Setiap hari ia selalu tersenyum dan mengajak para ikan itu berbicara
"Kau sepertinya lupa statusmu nyonya Kim?"
Namjoon menatap lekat mata kelam Hoseok, sosok manis itu menyamankan dirinya di atas pangkuan Namjoon
"Tidak, bukan kah kau sendiri yg bilang jika bayi ini lahir aku akan bebas?"
Namjoon terdiam, ia pernah mengatakan hal itu pada Hoseok saat mereka berada di Malta. Sejujurnya Namjoon menyesali ucapannya
"Ya, tapi bukan berarti rumah ini akan tertutup untukmu. Kau ibu dari bayi ini, kau berhak berkunjung untuk menemuinya"
Entah mengapa jawaban Namjoon membuat hati Hoseok terasa nyeri, mereka sudah bersama selama enam bulan terakhir. Itu artinya Hoseok akan tinggal dirumah ini dua bulan lagi, setelah bayinya lahir ia harus pergi mengejar cita citanya kembali dan hidup tanpa bayang bayang Namjoon. Tapi entah mengapa ia tidak rela saat membayangkan Namjoon akan bersama orang lain nantinya, lalu anaknya akan memanggil orang itu ibu. Memikirkan hal itu semakin membuat Hoseok sedih. Mungkin matanya sudah berkaca kaca saat ini, ia ingin Namjoon menarik kembali kata katanya. Tapi Hoseok tidak berani mengatakannya, keegoisannya lebih tinggi dibanding rasa ingin tinggalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident [Completed ✅]
ספרות חובבים#2nd rank -Namjoon (27-06-2020) #2nd rank -NamJin (18-06-2020) #1st rank -VMin (19-08-2020) Hoseok, lelaki manis dan rendah hati. tanpa sengaja bertemu dengan seseorang yg tidak dikenalnya dalam keadaan mabuk berat, saat memutuskan untuk menolongnya...