11. The Beginning

409 70 7
                                    

Para anggota memperkenalkan dorm mereka secara singkat kepada Yangyang dan Haechan. Yangyang merasa sangat takjub dengan semua hal yang ada di dorm Wayv. Ia bahkan merasa heran mengapa ada kolam renang di dalam ruangan mewah itu.

Fasilitas yang mereka miliki sangatlah lengkap dan juga modern, mulai dari arena gym favorit Lucas, ruang karauke untuk Xiaojun mengekspresikan bakatnya, dan lapangan olahraga tempat Winwin dan Hendery menikmati waktu senggang mereka. Selebihnya sama seperti dorm Dream, terdapat ruangan khusus untuk para member berlatih bertempur.

Berbeda dengan Haechan, ia memilih untuk tidak tertarik saat Taeil mengenalkan dorm barunya itu. Namun, ada satu hal yang membuatnya risih dan tidak tenang sejak ia memasuki dorm itu. Para anggota yang lain seperti memberi tatapan tak suka padanya, tapi mereka sembunyikan melalui senyuman palsu mereka. Terlebih orang yang bernama Yuta, sejak pertama kali bertemu pun ia sudah bermasalah dengan Haechan.

Haechan pun memutuskan untuk keluar dari dorm itu dan mencari Yangyang. Ia berdiri tepat di depan dorm, tentu saja alasannya sama, ia tidak bisa masuk karena tidak memiliki akses untuk itu, berdiri menunggu sampai Yangyang keluar dari dormnya.

Sedetik kemudian, seseorang dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi namun sangat berkarisma keluar dari dorm Wayv. Haechan dan orang itu saling berpandangan. Entah mengapa Haechan merasakan tatapannya sama dengan tatapan anggota dormnya. Namun dengan cepat orang itu tersenyum, senyum yang sangat canggung dan juga ganjil.

"Oh? Apa kau mencari Yangyang?"
Haechan hanya mengangguk.

"Sebentar, biar aku panggilkan," ucap orang itu sambil berbalik hendak memanggil Yangyang.

"Ah, tidak perlu, sebentar lagi dia keluar kok," ucap Haechan.

Orang itu menghentikan langkahnya, kemudian kembali berbalik. Ia perlahan berjalan mendekati Haechan. Lagi-lagi ia memberikan tatapan aneh itu. ia berhenti dua langkah di depan Haechan, mengamati Haechan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kemudian ia tersenyum kecil, yang lagi-lagi tidak dapat diartikan.

"Namaku Ten," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Haechan balik menatap orang itu dengan tatapan aneh dan bingung. Kemudian ia menjabat tangan Ten dengan ragu-ragu. Ten jelas sudah mengetahui siapa Haechan, jadi Haechan tidak perlu lagi memperkenalkan dirinya.

"Haechan sebaiknya kau berhati-hati mulai sekarang, karena kejutan besar sudah menantimu, " ucapnya santai.

Haechan sama sekali tidak mengerti dengan kalimat yang diucapkan Ten, tapi yang pasti ia merasakan sesuatu yang aneh dalam diri orang itu. ia juga melihat aura berwarna ungu kehitaman milik Ten yang cukup kuat, dan berbahaya. Ya, sinyal di otaknya mengatakan kalau itu adalah aura gelap yang berbahaya.

Ten seakan menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh Haechan buru-buru mengalihkan topik pembicaraan. "Kalau begitu, aku pergi dulu, masih banyak pekerjaan yang harus aku urus. Sampai jumpa nanti, My Dear." Ten pun pergi berlalu begitu saja.

Tak lama setelah Ten pergi, Yangyang pun keluar dari dorm. Ia melihat Haechan berdiri mematung dengan tatapan bingung dan juga sedikit gelisah. Ia pun mendekatinya dan menanyakan hal yang membuat Haechan terlihat begitu gelisah.

Namun orang yang ditanya hanya menggeleng, ia merasa bukan saatnya memberitahu Yangyang hal ganjil pada diri Ten. Ia akan memastikan semua hal itu terlebih dulu.
Mereka berdua pun segera pergi menuju dorm Dream untuk kembali bermain dan bersenang-senang bersama mereka.

Sebenarnya Yangyang merasa senang berada di dormnya, terlebih lagi saat tiga member yang lain yaitu Lucas, Winwin dan Hendery kembali pulang. Dorm itu terasa sangat ramai dan menyenangkan.

Awaken The World: The Last DescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang