16. The Treason

313 53 0
                                    

Taeyong membuka matanya. Ia mendapati dirinya ada di sebuah tempat yang gelap. Kedua kaki berlutut dan tangan terikat ke belakang. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Ruangan itu memang cukup gelap, tapi ia masih bisa melihat bahwa ada orang lain selain dirinya di ruangan itu, yaitu Mark dan Haechan.

Mark berada di samping kirinya, tangan dan kakinya terikat dengan posisi menggantung. Sedangkan Haechan, ia tak jauh di depannya, berada dalam sebuah tabung kaca, tangan menggantung terikat dan dalam kondisi tak sadarkan diri.

“HEI! SIAPA PUN KALIAN KELUARKAN AKU DARI SINI!” Taeyong berteriak marah.

Cklek. Lampu menyala terang. Mata Taeyong menyipit menyesuaikan cahaya yang tiba-tiba masuk ke dalam matanya. Seseorang pun menampakkan diri dari balik bayangan. Ia tersenyum remeh ke arah Taeyong. “Oh ternyata kau sudah bangun.”

“KAU?! Beraninya kau mengkhianatiku, Kim Doyoung!”

“Pengkhianat? Panggilan yang bagus.” Doyoung hanya terkekeh geli.

“Asal kau tahu saja, dari awal aku memang tidak setia padamu. Aku tidak suka berada di belakangmu, melakukan semua perintahmu. Cih.” Jelas Doyoung sambil mendecih.

“Lalu kenapa kau tidak melakukannya sejak awal, hah? Kenapa kau tidak melawanku dari dulu?”

“Kenapa? Tentu saja menunggu moment ini. Aku harus menyelesaikan tugas dari ketuaku yang sesungguhnya, yaitu mengambil darah adikmu dan membunuhnya.”

“Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti Haechan! Kalau kau sampai berani menyentuhnya sedikit saja, maka akan kupastikan kau tidak akan bisa melihat matahari besok pagi!” ancam Taeyong.

“Haechan? Tidak, tidak. Aku tidak akan menyakitinya kecuali dia melawanku nanti.”

Taeyong menatap bingung orang di hadapannya ini. Bukankah darah yang diincarnya adalah darah Haechan? Bagaimana mungkin dia tidak akan menyakitinya, terlebih lagi tadi dia mengatakan akan membunuhnya.

“Seperti yang kuduga, kau masih belum mengetahui rahasia ini. Jadi saat aku membuat jebakan, kau masuk dengan mudah ke dalamnya, hahahaha.” Doyoung tertawa puas.

Taeyong semakin tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan lawannya ini. “Apa maksudmu? Rahasia apa yang tidak aku ketahui? Jelaskan semuanya padaku!”

“Kenapa kau tidak minta saja penjelasan pada ayahmu? Oh iya aku lupa, ayahmu kan sudah tiada,” ucap Doyoung sambil menutup mulutnya.

“KIM DOYOUNG!”

“Baiklah, baiklah. Aku akan menjelaskannya padamu. Dengarkan baik-baik ya agar kau mudah mengerti. Akh, tapi dari mana aku harus memulainya?" gumamnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Profesor Lee Taemin, adalah profesor yang sangat terkenal, ia menemukan penangkal dari virus yang ia buat sendiri. Pada awalnya ia dan tuanku berniat untuk menguasai dunia dengan menciptakan senjata biologis. Tapi tiga belas tahun lalu, saat kekacauan pertama yang dibuat oleh mereka, Profesor Lee memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan ketua. Ia tidak ingin membahayakan umat manusia lagi.

“Ketua tentu saja tidak senang mendengarnya, ia mencoba untuk merebut formula dari virus dan penangkalnya itu. Namun sayang, ketua hanya mendapatkan formula virusnya saja. Profesor Lee menyembunyikan formula itu dengan sangat baik, ia bahkan menyembunyikan hal itu dari keluarganya sendiri.

“Kau sudah tahu bukan bahwa formula itu adalah darah dari putra bungsunya? Tapi yang tidak kau ketahui adalah putra bungsu Profesor Lee bukanlah Haechan, melainkan Yangyang. Orang yang paling kau benci.”

Awaken The World: The Last DescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang